UEA Lelah Berkonflik Dengan Entitas Yahudi?
Abdullah bin Zayed, Menteri Luar Negeri UEA, mengatakan, “Penandatanganan perjanjian perdamaian adalah pengingat yang mencemaskan bahwa rakyat Uni Emirat Arab, (Israel) dan semua orang di Timur Tengah, sudah lelah dan bosan dengan konflik” dan “prioritas paling mendesak adalah menenangkan ketegangan dan memulai dialog regional tentang perdamaian dan keamanan.” (arabi21.com, 15/09/2020).
**** **** ****
Saya tidak tahu konflik apa yang sedang dibicarakan oleh Menteri Luar Negeri UEA ini?!
Seolah-olah perang sedang berlangsung antara Abu Dhabi dan entitas Yahudi, frontnya terbakar, raungan pesawat militer memenuhi langit, dan iringan kapal perang yang melewati lautan dengan bantuan Armada Kerajaan Bahrain!
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah: Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka.” (HR Bukhari).
Adegan kegembiraan antara mereka yang menormalisasi hubungan dengan entitas Yahudi, tidak dapat disalahartikan, bahkan beberapa suara sumbang masih berteori tentang legitimasi pengkhianatan tersebut dari aspek yurisprudensi Islam, dan menganalognya dengan “Perjanjian Hudaibiyah”!
Tidak diragukan lagi, bahwa dalam banyak hal analog ini sesat dari sisi landasannya … Namun, saya ingin berbagi dengan pembaca yang mulia sekilas tentang adegan “Perjanjian Hudaibiyah”, untuk menegaskan bahwa “Perjanjian Hudaibiyah” itu adalah gencatan senjata antara musuh yang berperang dan bukan “perdamaian” antara para loyalis yang saling mencintai!
Kaum kafir Quraisy mengutus Urwah bin Mas’ud al-Tsaqafi untuk bernegosiasi dengan Nabi shallallahu`alaihi wa sallam, “… kemudian dia (Urwah) berusaha memegang jenggot Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam sambil berbicara dengan beliau. Al-Mughirah bin Syu’bah yang berdiri di depan Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam dengan memegang pedang, memukul tangan Urwah ketika tangannya berusaha memegang jenggot Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam sambil berkata: ‘Jauhkan tanganmu dari wajah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam sebelum pedang ini mengenaimu’. Urwah berkata: ‘Celakalah kamu! Betapa kasarnya kamu ini’. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam tersenyum. Urwah bertanya kepada beliau, ‘Siapa orang ini, hai Muhammad?’ Beliau menjawab, ‘Dia keponakanmu, Al-Mughira bin Shu’bah’. Urwah berkata: ‘Hai pengkhianat, aku baru saja membersihkan aibmu kemarin’.”
Itu adalah sīrah (biografi) yang harum. Jadi, hentikan pelecehan, kebohongan dan penyesatan kalian terhadap sīrah yang harum itu.
Kembali ke awal, saya katakan, sebaliknya, kamilah yang lelah dan bosan dengan rezim kalian yang memerintah dengan selain hukum yang telah diturunkan Allah subhanahu wa ta’ala, mengacau dan menghancurkan revolusi umat, serta bersegera melakukan kerja sama dalam dosa dan permusuhan!
Normalisasikan apa yang menurut kalian normalisasi itu baik. Sementara kami akan terus berjalan bersama dengan umat Islam untuk mendirikan Khilafah ‘ala minhājin nubuwah, yang akan memimpin pasukan jihad mengembalikan seluruh Palestina kepada Islam dan kaum Muslim. []
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 17/09/2020.