Ucapan Selamat Ramadhan 1445 H dari al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

 Ucapan Selamat Ramadhan 1445 H dari al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

بسم الله الرحمن الرحيم

Kepada sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk umat manusia … Ummat Islam yang telah Allah muliakan dengan ketaatan kepada-Nya …

Kepada para pengemban dakwah yang dimuliakan, yang perdagangan dan perniagaan tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah …

Kepada para pengunjung laman yang dimuliakan, yang menerima kebaikan yang dikandungnya …

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa baakatuhu.

Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada rasulullah, dan kepada keluarga dan para sahabat beliau serta orang yang loyal kepada beliau. Wa ba’du.

Saya memohon kepada Allah SWT agar menerima dari kaum Muslim, puasa dan qiyamur ramadhan dan agar mengampuni untuk kita semua dosa-dosa kita yang telah lalu sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang dikeluarkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan dan karena iman dan mengharap ridha Allah niscaya diampuni untuknya dosanya yang telah lalu”.

Dan dalam riwayat lainnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

“Siapa saja yang melakukan Qiyamu Ramadhan dalam keadaan dan karena iman dan mengharap ridha Allah niscaya diampuni untuknya dosanya yang telah lalu”.

 

Saudara-saudara yang dimuliakan: pada bulan Sya’ban tahun kedua hijriyah Allah SWT telah memfardhukan puasa bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran.

﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (TQS al-Baqarah [2]: 185).

Sebagaimana bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya Allah memuliakan Ummat dengan pertolongan dan kemenangan yang gemilang. Perang Badar al-Kubra pada 17 Ramadhan yang mana di situ kaum musyrik Mekah dikalahkan dengan telak … Kemudian perang-perang menentukan lainnya terjadi pada bulan yang mulia ini, mulai dari Fathu Mekah pada 20 Ramadhan al-mubarak tahun 8 H, lalu perang al-Buwait di dekat kota Kufah saat ini yang adalah Yarmuk Persia yang mana kaum Muslim dipimpin oleh al-Mutsanna meraih kemenangan pada 14 Ramadhan 31 H. Lalu pembebasan Amuriyah dipimpin oleh al-Mu’tashim pada 17 Ramadhan 223 H, dan perang ‘Ayn Jalut yang di situ kaum Muslim mengalahkan Tatar pada 25 Ramadhan 658 H, dan kemenangan-kemenangan lainnya di bulan yang mulia ini …

Begitulah, puasa dikaitkan dengan al-Quran al-Karim yang tidak didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun belakangnya … Dan puasa dikaitkan dengan kemenangan dan pembebasan … puasa dikaitkan dengan jihad …. puasa dikaitkan dengan penerapan hukum-hukum Allah … Setiap orang yang memiliki mata dan penglihatan mengetahui bahwa hukum-hukum Allah SWT tidak terpisah sebagian dari sebagian lainnya, baik ibadah, jihad, muamalah, akhlak, perilaku, hudud dan jinayat … Semuanya berasal dari sumber yang sama. Dan siapa yang merenungkan ayat-ayat al-Kitab al-Karim dan nas-nas hadis-hadis yang mulia, niscaya mendapati hal itu dengan jelas dan gamblang. Seorang Muslim membaca ayat al-Quran:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ

“dan tegakkan shalat”.

Sama seperti membaca ayat:

﴿وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ

“dan putuskanlah perkara di antara mereka dengan apa yang telah Allah turunkan”.

Seorang Muslim membaca ayat:

﴿كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ

“Telah diwajibkan atas kalian berpuasa”.

Sebagaimana ia membaca ayat:

﴿كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ

“Telah diwajibkan atas kalian berperang”.

Demikian juga ia membaca tentang haji dalam hadis Rasulullah saw:

«خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ»

“Ambillah dariku manasik haji kalian” (HR al-Baihaqi di Sunan al-Kubrâ dari Jabir).

Sebagaimana ia membaca tentang hudud:

«خُذُوا عَنِّي، خُذُوا عَنِّي، قَدْ جَعَلَ اللهُ لَهُنَّ سَبِيلاً، الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ، وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ، وَالرَّجْمُ»

“Ambillah dariku, ambillah dariku, sungguh Allah telah menjadikan untuk mereka jalan, perjaka dengan gadis hukumannya seratus kali cambuk dan diasingkan satu tahun, dan duda dengan janda (hukumannya) jilid (cambuk) seratus kali dan rajam” (HR Muslim dari Ubadha bin ash-Shamit).

Ia membaca tentang muamalah:

«البَيِّعَانِ بِالخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أو قال حتى يتفرقا –»

“Penjual dan pembeli memiliki opsi (membatalkan jual beli) selama keduanya belum berpisah -atau beliau bersabda: “sampai keduanya berpisah-” (HR al-Bukhari dari Hakim bin Hizam).

Sebagaimana ia membaca tentang baiat kepada khalifah:

وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ، مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً»

“Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada baiat, maka dia mati dengan kematian jahiliyah” (HR Muslim dari Abdullah bin Umar).

Atas dasar itu, Islam merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipecah-pecah. Dakwah kepada Islam adalah satu untuk menerapkannya di dalam negara, kehidupan dan masyarakat. Siapa yang memisahkan antara ayat-ayat Allah dan mengatakan pemisahan agama dari kehidupan atau pemisahan agama dari politik, maka dia telah melakukan dosa besar dan kejahatan yang besar yang menuntun pelakunya ke kehinaan di dunia dan azab pedih di akhirat.

Wahai kaum Muslim: saya ingatkan kalian dengan semua itu di hari-hari yang di dalamnya serangan Yahudi yang brutal diintensifkan terhadap penduduk Gaza. Yahudi telah dikejutkan dengan kegagahberanian penduduk Gaza. Telah berlalu berbulan-bulan tanpa entitas Yahudi monster dapat merealisasi kemenangan apapun yang dapat diklaim atas penduduk Gaza, maka dia pun kehilangan akal. Bukannnya berperang berhadap-hadapan dengan kelompok mukmin dengan senjatanya yang sederhana pada waktu entitas Yahudi dilengkapi dengan senjata Amerika dan Barat, bukannya hal itu malahan berubah membunuh wanita dan anak-anak untuk menemukan kemenangan yang dapat dikatakan!! Entitas Yahudi telah menggariskan kegagalan dengan kedua tangannya sendiri. Entitas Yahudi bukan ahli perang kecuali dengan berpegang kepada tali (perjanjian) manusia sebagaimana yang difirmankan oleh Zat yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa:

﴿ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia” (TQS Ali Imran [3]: 112).

Mereka telah memutus tali Allah sejak para nabi mereka dan tersisa untuk mereka tali manusia baik Amerika dan Eropa serta agen-agen mereka dari para penguasa pengkhianat di negeri kaum Muslim yang tidak bergerak padahal mereka melihat serangan Yahudi yang brutal terhadap anak-anak dan para wanita, tetapi yang paling baik jalannya dari mereka adalah orang yang berdiri menghitung syuhada dan korban luka.

﴿قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

“semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (TQS al-Munafiqun [63]: 4).

Meski demikian wahai kaum Muslim, perang terhadap Yahudi, pembunuhan mereka dan penghapusan entitas mereka pasti datang dengan pimpinan seorang khalifah yang mendapat petunjuk dan mujahid yang datang setelah kekuasaan diktator dan para penguasa agen ini. Kabar gembira dari Rasulullah saw tidak akan tertunda waktunya terealisir dengan izin Allah untuk pembenaran apa yang telah dikeluarkan oleh imam Ahmad dari hadis Rasulullah saw:

«ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ»

“Kemudian akan ada kekuasaan diktator dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah, kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya, kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”, kemudian beliau diam”.

Demikian juga sebagai pembenaran untuk hadis Rasulullah saw yang dikeluarkan oleh imam Muslim:

«لَتُقَاتِلُنَّ الْيَهُودَ فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ…»

“Sungguh kalian akan memerangi Yahudi dan sungguh kalian membunuh mereka …”.

 

Di penutup, sebagaimana kita harus memperhatikan puasa untuk membuat Allah ridha dan memberikan ampunan kepada kita atas dosa-dosa kita yang telah lalu, maka demikian juga kita wajib memperhatikan perjuangan untuk melanjutkan kehidupan islami dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah agar kita termasuk orang-orang yang meraih kemenangan di dunia dengan penerapan hukum-hukum Allah bernaung di bawah panji Rasulullah saw, panji al-‘Uqab, panji lâ ilaha illâ Allâh Muhammad rasûlullâh, dan agar kita juga menjadi orang yang meraih kemenangan di akhirat dengan izin Allah SWT bernaung di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, sehingga kita meraih kemenangan di dunia dan akhirat, dan yang demikian itu adalah kemenangan yang agung.

Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

 

1 Ramadhan 1445 H

11 Maret 2024 M

 

Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

 

https://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer-hizb/ameer-cmo-site/94335.html

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *