UAS Dicekal, KH Anwar Abbas: Singapura Berpolitik Tidak Jujur
Mediaumat.id – Dicekalnya Ustadz Abdul Somad (UAS) masuk Singapura dinilai Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Anwar Abbas sebagai sikap politik yang tidak jujur.
“Ternyata negara Singapura berpolitik tidak jujur, tidak genuine,” tuturnya dalam acara Tolak UAS: Singapura Harus Meminta Maaf, Pemerintah Wajib Bela UAS, Jumat (19/05/2022) di kanal YouTube Ahmad Khozinudin.
Ia mengatakan ketidakjujuran Singapura karena mengklaim dirinya sebagai negara yang anti-ekstremisme dan anti-terorisme tapi bersahabat dengan negara teroris seperti Israel.
“Dia (Singapura) menyatakan dirinya sebagai negara yang anti-ekstremisme dan anti-terorisme, ternyata dia sendiri berteman dan bersahabat dengan para teroris dan ekstremis, ini menurut saya adalah masalah,” bebernya.
Menurutnya, UAS hanya menyampaikan pandangannya pada saat khotbah namun dinilai ekstrem. “Itulah yang membuat saya bingung, Ustadz Abdul Shomad hanya menyampaikan pandangannya bahwa bom bunuh diri itu boleh dalam konteks Israel Palestina. Seperti itu dia ditangkal tidak boleh masuk Singapura,” ujarnya.
Di lain sisi, lanjutnya, para pemimpin Israel bebas keluar masuk Singapura. Padahal Israel itu lebih ekstrem karena tidak sekadar mengucapkan akan tetapi juga melakukan, membunuh, merampas, merampok, melukai rakyat Palestina dan mencaplok tanah-tanah mereka.
Ia mengatakan bahwa sikap dan tindakan Israel itu lebih tinggi daripada ekstrem. “Menurut saya itu tidak lagi ekstrem, namun lebih tinggi dari itu yaitu teroris,” tegasnya.
Kemudian, ia mempertanyakan tentang sikap Singapura yang menganggap Israel sahabat. “Pertanyaannya mengapa Singapura bersahabat dengan negara penjajah, mengapa Singapura bersahabat dengan Israel yang teroris?” tanyanya.
Selama ini, istilah teroris itu, lanjutnya, bersifat individual, sebagaimana terjadi di Selandia Baru yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang bertentara untuk menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat dengan cara menembak atau yang lainnya.
Ia kembali menjelaskan bahwa Israel adalah teroris yang sesungguhnya karena Palestina setiap hari ketakutan dengan kebrutalannya. “Tapi ini dilakukan oleh negara (Israel), bagaimana rakyat Palestina setiap hari hidup dalam suasana ketakutan karena kekejaman Israel, tapi pemimpinnya bebas keluar masuk Singapura,” pungkasnya.[] Nur Salamah