Uang Diam Buat Keluarga Siyono (2)
Baru kali ini keluarga terduga teroris berani ‘melawan’ klaim kepolisian. Usaha membungkam keluarga korban agar mau berdamai ditolak. Padahal Densus 88 telah memberikan dua gepok uang kepada istri Siyono, Suratmi.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak membantah besarnya nominal ‘uang damai’ yang diberikan kepada keluarga Siyono. Selama ini beredar kabar bahwa uang tersebut bernilai Rp 200 juta. Namun ternyata hingga kini keluarga Siyono belum membuka bungkusan tersebut.
Usai menerima dua gepok bungkusan tersebut, istri Siyono, Suratmi, langsung menyerahkannya pada Muhammadiyah. “Bungkusan itu sekarang ada di Muhammdiyah. Suratmi tidak mau menerimanya, yang ia butuhkan hanya keadilan atas nama suaminya,” ujar Dahnil dalam konferensi pers Mencari Keadilan untuk Suratmi di Jakarta, Jumat (1/4).
Hingga detik ini, bungkusan tersebut pun belum dibuka. “Mungkin ini akan menjadi salah satu barang bukti,” katanya. Keterkaitan Muhammadiyah dalam kasus ini pun lantaran atas permintaan Suratmi sendiri. Muhammaddiyah ikhlas dan akan mendampingi Suratmi mencari keadilan hingga tuntas.
Muhammadiyah pun langsung memfasilitasi otopsi jenazah Siyono. Dengan tim dokter dari Muhammadiyah, makam Siyono dibongkar dan jenazahnya diotopsi. Langkah ini sendiri, menurut Dahnil, selain mencari kebenaran, menjadi jawaban atas pernyataan Kapolri yang mempersilakan keluarga untuk mengautopsi ulang jenazah Siyono.
Bagi keluarga dan Muhammadiyah, kasus ini bukan hanya bisa mengungkap keadilan pada Siyono, tapi terhadap mereka yang selama ini dituduh teroris. “Sudah ada 121 orang yang diduga teroris dan dieksekusi tanpa melalui proses hukum. Ini yang kami perjuangkan,” katanya.