بسم الله الرحمن الرحيم
وَاعْلَمْ أَنَّ لِلْكَلاَمِ شرُوطًا لاَ يَسْلَمُ الْمتَكَلِّمُ مِنْ الزَّلَلِ إلا بِهَا، وَلاَ يَعْرَى مِنْ النَّقْصِ إلا بَعْدَ أَنْ يَسْتَوْفِيَهَا وَهِيَ أَرْبَعَةٌ: فَالشَّرْطُ الأوَّلُ: أَنْ يَكُونَ الْكَلاَمُ لِدَاعٍ يَدْعُو إلَيْهِ إمَّا فِي اجْتِلاَبِ نَفْعٍ أَوْ دَفْعِ ضَرَرٍ. وَالشَّرْطُ الثَّانِي: أَنْ يَأْتِيَ بِهِ فِي مَوْضِعِهِ، وَيَتَوَخَّى بِهِ إصَابَةَ فُرْصَتِهِ. وَالشَّرْطُ الثَّالِثُ: أَنْ يَقْتَصِرَ مِنْهُ عَلَى قَدْرِ حَاجَتِهِ. وَالشَّرْطُ الرَّابِعُ: أَنْ يَتَخَيَّرَ اللَّفْظَ الَّذِي يَتَكَلَّمُ بِهِ. فَهَذِهِ أَرْبَعَةُ شرُوطٍ مَتَى أَخَلَّ الْمُتَكَلِّمُ بِشَرْطٍ مِنْهَا فَقَدْ أَوْهَنَ فَضِيلَةَ بَاقِيهَا.
Ketahuilah, tutur bicara seseorang tak akan lepas dari kekeliruan, kecuali dengan adanya syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat itu ada empat:
Syarat pertama, hendaknya perkataan itu diserukan demi mencegah malapetaka atau memperoleh kebaikan.
Syarat kedua, perkataan itu hendaknya dilontarkan pada tempatnya, dan hanya diniatkan untuk memanfaatkan kesempatan bicaranya (bukan untuk menyela perkataan orang lain).
Syarat ketiga, tutur bicara itu dikurangi sesuai dengan kebutuhannya.
Syarat keempat, hendaknya dia memilah-milih lafaz yang diucapkan.
Inilah keempat syarat yang jika sang penutur tak memenuhi salah-satu saja, niscaya dia akan melemahkan faedah dari ketiga lainnya.
——————–
Dari buku:
Adab Dunia dan Agama (Adab ad-Dunya wa ad-Diin) milik Imam Mawardi.
Shalawat dan salam kita panjatkan atas baginda nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokatuh.
Sumber: hizb-uttahrir.info