Turki Menyesali Keputusan Uni Eropa
Kantor berita, 25/6/2022 – Tidak dapat diterima bahwa Uni Eropa berusaha untuk melegitimasi tesis ekstremis dan bertentangan dengan hukum internasional mengenai Mediterania Timur dan Laut Aegea. Ini datang dengan bahasa yang menyesakkan dada di balik fatamorgana Eropa dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Turki, dalam mengomentari keputusan yang diadopsi oleh KTT Kepala Negara dan Pemerintah Uni Eropa baru-baru ini mengenai perselisihan Turki dengan Yunani.
Kementerian mengatakan bahwa “adopsi yang bias, tanpa visi dan keteragan rinci tentang realita seputar negara kita dalam keputusan yang diadopsi selama KTT Kepala Negara dan Pemerintah Uni Eropa sangat disesalkan.”
Kementerian menyatakan bahwa ini adalah bukti kegagalan Uni Eropa kedua kalinya untuk keluar dari lingkaran setan, khususnya mengenai Turki, tanpa menyebutkan bahwa Turki mengambil pelajaran dari itu dan menarik file keanggotaannya dari Uni Eropa, yang merupakan faktor di mana Turki dipermalukan selama dekade terakhir.
Turki menyatakan keheranannya atas kebisuan Uni Eropa mengenai tindakan Yunani di pulau-pulau yang berdekatan, yang dipersenjatai Yunani dan menginginkan wilayah udara 10 mil, bahkan beberapa pulau ini hanya beberapa kilometer jauhnya dari perbatasan Turki. Dulu Mustafa Kemal menyerahkannya ke Yunani ketika mencari penyelesaian para buruhnya dengan Inggris (hizb-ut-tahrir.info, 26/6/2022).
Turki akan terus dihantui penyesalan demi penyesalan, selama Turki masih menjadi antek kaum kafir penjajah. Turki sebenarnya bisa menjadi negara adidaya di dunia, yang tidak hanya ditakuti oleh Uni Eropa, namun juga oleh seluruh negara kaum kafir Barat penjajah dan negara-negara kafir lainnya, yaitu dengan kembali kepada sistem negara Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah. []