Mediaumat.news – Salah satu bentuk dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang sangat penting dari penguasa dalam pandangan Islam menurut Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) adalah menjaga agama.
“Salah satu tugas pokok dan fungsi yang sangat penting dari kekuasaan dalam pandangan Islam adalah menjaga agama atau hifdz ad-din,” ujarnya dalam unggahan video bertajuk Penista Agama Harus Dihukum, Selasa (31/08/2021) di kanal YouTube UIY Official.
Tak hanya itu, menurut UIY, mengatur kehidupan masyarakat dan negara hanya dengan agama, juga termasuk tugas pokok dan fungsi kekuasaan.
Sehingga ia menilai, tindakan aparat kepolisian mencokok penista Islam M Kace di Bali, Rabu (25/8) sangatlah tepat. “Oleh karena itu, tindakan aparat mencokok M Kace itu sangat tepat,” tambahnya.
Namun di saat bersamaan, ia juga meminta aparat bertindak pada kasus penistaan yang lain. Sebab kalau tidak, tindakan-tindakan tidak senonoh semisal menghina Nabi Muhammad SAW ataupun menghina Ka’bah akan meruntuhkan kehormatan agama Islam dan ia khawatir bisa memancing tindakan anarkisme.
Sebaliknya, sebagaimana Allah SWT telah mengingatkan di dalam QS. Al-An’am ayat 108, umat Islam pun dilarang menghina agama selain Islam. “Karena mereka akan balik menghina Tuhan kita, Allah subhanahu wa ta’ala,” jelasnya.
UIY memandang, penistaan agama tidak sekadar terhadap simbol-simbol agama. Tetapi juga termasuk pernyataan yang menyebut syariah Islam sudah tidak relevan, atau karena dianggap gagasan radikal, ajaran Islam harus dihilangkan. “itu sesungguhnya juga termasuk penistaan atau penghinaan terhadap agama,” tegasnya.
Maka, terhadap orang-orang seperti itu, ia juga berharap segera diambil tindakan. Lebih-lebih kalau penistaan tersebut dilakukan oleh seorang Muslim yang menurut UIY tidak sepantasnya dilakukan.
Dengan demikian sebagai umat Islam, aparat ataupun penguasa, semestinya menyadari serta turut menjaga kehormatan agama Islam. Bukan justru menindak mereka yang memperjuangkan dan ingin mewujudkan kehormatan Islam. “Siapa yang menindak mereka yang memperjuangkan agama ini, justru dialah yang sesungguhnya (juga) melakukan penistaan terhadap agama,” pungkasnya.[] Zainul Krian