Mediaumat.news – Kabar tibanya ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina di Bintan mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk para ekonom.
“Ini terjadi karena pemerintah sangat tunduk pada kepentingan investor asing khususnya dari Cina dibandingkan dengan melayani rakyatnya sendiri,” ujar Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Muhammad Ishak Razak kepada Mediaumat.news, Sabtu (03/10/2020).
Senada dengan Ishak, Pengamat Ekonomi Arim Nasim juga menyatakan kritikannya. “Sangat ironis, di saat pengangguran di Indonesia terus bertambah, pemerintah justru memberikan pekerjaan kepada TKA Cina padahal tenaga tersebut bukan tenaga ahli, pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh orang Indonesia. Ini menunjukkan bahwa rezim ini sama sekali tidak peduli terhadap rakyat,” tegasnya kepada Mediaumat.news di hari yang sama.
Menurut Ishak, khusus untuk TKA Cina yang terus berdatangan, merupakan konsekuensi investasi mereka di Indonesia. Ia juga menyebut pemerintah Indonesia sejak awal tidak memiliki rencana strategis untuk mengatasi Covid-19, serba adhock. Lebih dari itu, aspek ekonomi selalu diprioritaskan dibandingkan dengan aspek kesehatan.
“Jadinya, tingkat pandemi semakin sulit dikendalikan. Dalam contoh kedatangan TKA, semestinya pemerintah dapat melakukan kontrol ketat bahkan menutup akses masuk pihak asing sebagaimana yang dilakukan negara-negara lain ketika kasus di dalam negeri meninggi,” ucapnya.
Sedangkan, menurut Arim, saat pandemi seharusnya selektif menerima orang asing apalagi dari Cina tapi ini malah membebaskan TKA Cina masuk. “Kondisi ini akan semakin memperparah krisis di Indonesia,” pungkasnya.[] Agung Sumartono