Bertempat di Selatan Kota Padang terselenggara Event Rajab Ekspo 1443 H, acara dihadiri ulama, tokoh, aktivis kaum muslimin kota padang, acara ini terselenggara dengan meriah penuh antusias di atas kerinduan kembalinya peradaban Islam menyelimuti negeri.
Dalam temu akbar ini pemandu event/MC adalah ustadz Agusman Mustanir, sebelum pembacaan Ayat Suci al-Qur’an oleh Buya Hendry Jaya, S.Pd., MC menyampaikan berita mengejutkan, beliau mengungkapkan bahwa event Rajab Ekspo serentak dilaksanakan di tujuh titik di Sumatera Barat dari tujuh titik tersebut kumulatif seribuan kaum muslimin hadir memeriahkan kegiatan yang bertema “Isra’ Mi’raj Momentum Menuju Kebangkitan Peradaban Islam” ini.
“Rajab Ekspo 1443 H juga terselenggara di berbagai tempat di seluruh indonesia, khusus Sumatera Barat diadakan pagi ahad (20/2) di tujuh lokasi berbeda yakni Padang (dua lokasi), Pariaman, Lbk Basung, Bukittinggi (Agam timur/Payakumbuh/50 kota), Solok, Pesisir selatan (termasuk warga perbatasan Jambi dan Bengkulu)” kata pengasuh MT al-Mustanir kota Padang tersebut.
Shahibul bait Rajab Ekspo Ustad Muhsin, S.Th.I dalam sambutanya mengatakan Momentum Isra’ Mi’raj selain mengingatkan kita tentang shalat fardhu, kita juga tidak boleh lupa di bulan rajab ini terjadi peristiwa runtuhnya penjaga agama (Khilafah) yang ribuan tahun ada, akibatnya kehormatan ummat sekarang ini mudah diciderai tidak ada pelindungnya.
“Pemerintahan Islam di bulan rajab ini runtuh di tangan mustafa kamal attartuk, kekuasaan 1400 tahun lenyap, derita umat mulai tampak, hari demi hari kezaliman tak terperi bertambah tiada terhenti. Saatnya kembali pada sistem warisan nabi, umat menanti peran kita, jangan berhenti dakwahkan islam kaffah” seru pembina MT Darul Hadziq ini.
Hadir tiga pembicara ustadz Ardi Muluk, Ustadz Yugi Prayogo, dan Ustadz Abu Najmah, S.H.I, M.H. para tokoh umat buka mata dan fikiran ratusan hadirin.
“Survey mengatakan kepercayaan publik kepada demokrasi turun drastis. bukan karena islam ya. tapi demokrasi kapitalisme itu sendiri, ini sistem rusak, merusak dari lahir. Maka solusi islam dan syariah hari ini perkara realitistis, itulah alasan kita berada disini” Ustadz Ardi Muluk, Ulama Tokoh kota Padang.
“Dimasa Islam berabad-abad kaum muslimin ekonominya maju masyarakat sejahtera ini individu per individu ya!! bahkan di masa Umar bin Abd. Aziz tidak ditemukan fakir miskin yang layak menerima zakat. Subhanallah. Maka wajar kapitalis itu keras memusuhinya, kalo perlu dibubarin ya dibubarin, akan dikerahkan segala undang-undang, kalo perlu dipersekusi dipersekusi. Apapun akan mereka lakukan. karena apa? karena para antek kapitalis itu akan gagal menjajah kekayaan rakyat jika sistem ilahi ini diterapkan” ungkap Yugo Prayogo, Aktivis Tokoh Pengusaha Muslim Minang.
“Lihatlah, 101 tahun kapitalisme/sosialisme menguasai dunia, kebobrokan mendominasi, martabat manusia direndahkan, ekonomi tidak merata, politik machiavelli, agama dihina terhina tanpa penjaga. Saatnya kembali pada Islam Syariah khilafah ala manhajnubuwwah” Ustadz Abu Najmah, S.H.I, M.H. ulama Kota Padang
Acara ditutup dengan sejumlah testimoni dari Aktivis Mahasiswa, mantan direktur bank dan mantan anggota DPRD Sumbar. Tepat jam dua belas pembacaan doa dilanjutkan makan bersama kemudian membubarkan diri untuk shalat dzuhur di masjid terdekat. Wallahu’alam [] Syarak_id/Fir/D/Ryn