Trump Sebut Israel Kuasai Kongres AS, Pengamat: Untuk Menjaga Kepentingan Kapitalisme Global

Mediaumat.id – Pernyataan Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengatakan bahwa Israel biasa menguasai Kongres di AS, dinilai Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana bertujuan untuk menjaga kepentingan kapitalisme global.

“Tujuannya adalah bagaimana kepentingan kapitalisme global bisa tetap terjaga,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (5/11/2021).

Menurutnya, kedua negara ini adalah entitas yang tidak terpisahkan. Relasinya tidak bisa dipandang dalam satu sisi. Namun keduanya adalah saling menguatkan satu sama lain. “Agar nilai-nilai yang mereka anut bisa tetap eksis dan memastikan bahwa status quo hegemoni global bisa tetap mereka kuasai serta memastikan ancaman terhadap ekstistensi tersebut sehingga bisa dicegah sedini mungkin,” jelasnya.

Budi mengungkap, keberadaan lobby Yahudi-Israel dalam pemerintahan Amerika Serikat, termasuk Kongres sudah menjadi rahasia umum yang tak terbantahkan. “Bagi seorang awam sekalipun akan mudah untuk menunjukkan bukti tersebut. Dukungan Amerika Serikat terhadap apa yang dilakukan Israel tanpa tedeng aling-aling adalah bukti yang sangat nyata akan kuatnya lobby tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, kini setidaknya ada 8 orang Yahudi yang menjadi anggota Kongres Amerika Serikat. “Jumlah yang sebenarnya tidak begitu banyak dibandingkan dengan total 100 anggota. Namun, keberadaan mereka adalah untuk memperkuat dukungan Amerika Serikat terhadap Israel yang secara real dilakukan oleh pemerintahan,” ungkapnya.

Budi menilai, Amerika Serikat memandang Israel sebagai sekutu penting di Timur Tengah, dengan tujuan dan komitmen bersama terhadap nilai-nilai demokrasi.

“Badan bantuan luar negeri pemerintah AS, US Foreign Aid, menyatakan bantuan Amerika Serikat terhadap Israel adalah untuk memastikan bahwa Israel mempertahankan Qualitative Military Edge (QME) atas potensi ancaman regional. QME adalah sebuah konsep dalam kebijakan luar negeri AS yakni AS berkomitmen menjaga Israel dalam koridor keunggulan militer kualitatif dalam hal teknologi, taktis, dan keuntungan lainnya,” bebernya.

Pada 2020, Budi mencatat, Amerika Serikat telah memberikan US$ 3,8 miliar atau setara dengan Rp 53 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) bantuan ke Israel. “Hampir semua bantuan ini untuk bantuan militer,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it

Share artikel ini: