Trump dan Perang Rusia-Ukraina

Perkembangan terbaru dalam perang Rusia-Ukraina dan pemerintahan baru Trump. Komunikasi antara Trump di satu sisi dan Putin dan Zelensky di sisi lain.
Jelasnya bahwa mengakhiri perang Rusia-Ukraina merupakan tuntutan Amerika, bukan hanya tuntutan pemerintahan AS yang baru. Pemerintahan AS sebelumnya berupaya mengakhiri perang pada musim gugur 2022, tetapi Ukraina menolaknya. Sehingga pemerintahan Biden memberinya satu kesempatan lagi, namun yang masih ada perselisihan adalah tentang cara mengakhiri perang.
Panggilan telepon Trump dengan Putin menunjukkan keinginan kuat untuk mencapai kesepahaman dengan Rusia dan menghentikan perang. Hal ini karena Trump melihatnya sebagai cara untuk mengurangi pengeluaran militer dan perampingan militer Amerika, dalam upaya untuk mengurangi pengeluaran Departemen Pertahanan AS.
Di sisi lain, AS mengancam Rusia dengan pengerahan pasukan militer di Ukraina jika Rusia tidak bekerja sama dengan rencana Trump untuk solusi di Ukraina.
Panggilan telepon Trump dengan Zelensky setelah pertikaiannya di Gedung Putih dengannya merupakan pemalakan politik terbesar, dengan tuntutannya agar Ukraina memberikan Amerika setengah dari sumber daya mineralnya yang berharga sebagai imbalan atas bantuan AS yang bernilai ratusan miliar.
Trump juga memalak negara-negara anggota NATO dengan meningkatkan pengeluaran mereka untuk keamanan hingga 5% dari PDB mereka, naik dari 2% sebelumnya. Padahal, Amerika Serikat sendiri menghabiskan setara dengan 3,5% dari PDB-nya untuk pengeluaran militer. Trump ingin negara-negara Eropa membayar harga untuk perlindungan Amerika jika mereka menginginkan perlindungan yang berkelanjutan.
Trump mengejutkan orang Eropa dengan solusi sepihaknya terhadap perang di Ukraina. Mereka juga dikejutkan oleh wakil presidennya pada Konferensi Keamanan Munich dan dukungannya terhadap kelompok sayap kanan di Eropa. Sungguh hal ini tidak meninggalkan ruang untuk keraguan bahwa Amerika akan meninggalkan sekutu tradisionalnya di Eropa. Artinya, Trump serius dalam pernyataannya mengenai solusi di Ukraina dengan mengorbankan Eropa. Trump melihat ancaman sebagai sarana untuk mencapai tujuan Amerika di Ukraina, dan melihatnya sebagai kartu truf di tangannya untuk mencapai apa yang dia inginkan, mengabaikan semua tradisi dan protokol dalam berurusan dengan sekutu atau musuh.
Trump menegaskan bahwa Eropa harus membayar untuk keamanannya dan sebanyak yang diperlukan untuk menghalangi Rusia, dan Trump bekerja untuk masuk ke Rusia sendirian dengan perusahaan-perusahaannya tanpa perusahaan-perusahaan Eropa dan menelan keuntungan sendirian tanpa persaingan dari mereka, terutama Jerman.
Amerika ingin meninggalkan Eropa melawan Rusia, lalu memfokuskan dirinya menghadapi China. Dengan ini, Amerika akan melemahkan Rusia dan Eropa, sementara Amerika menjarah Rusia tanpa persaingan dan membuat Eropa tetap berada di bawah payungnya dan dalam kondisi tegang dan terus-menerus bermusuhan dengan Rusia.
Sebagai penutup, kita melihat bahwa Amerika membakar seluruh dunia, Timur dan Barat, demi kepentingan dan pengaruhnya sendiri, tanpa menunjukkan belas kasihan kepada sekutu atau teman-temannya. Semua ini merupakan pertanda buruk akan kehancurannya, dan musuh-musuhnya akan bertambah banyak di seluruh dunia. Bahkan antek-anteknya akan merindukan kehancurannya juga. Dengan demikian, pengaruhnya akan terguncang, dan kehancurannya akan segera terjadi.
Ya Allah, segerakanlah kehancuran kaum kafir dan pemimpinnya, Amerika. Kami mohon kepada-Mu Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah yang akan membersihkan dunia dari Amerika dan segala keburukannya. [] Dr. Muhammad al-Thumaizi
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 22/3/2025.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat