Trump Ancam Nerakakan Gaza, Jadi Sebab Pantasnya Allah Hanguskan LA?
Mediaumat.info – Ucapan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang akan menciptakan ‘neraka’ di Gaza, Palestina, dinilai menjadi sebab pantasnya Allah SWT menimpakan azab berupa api yang sangat mengerikan di Los Angeles, California, salah satu negara bagian AS.
“Pantaslah kemudian jika Allah SWT membalas ucapan jahat itu dengan menimpakan azab yang dahsyat dan sangat mengerikan berupa api yang membara,” ujar Pakar Fikih Kontemporer sekaligus Founder Institut Muamalah Indonesia KH Muhammad Shiddiq al-Jawi kepada media-umat.info, Senin (13/1/2025).
Adalah Trump ketika berpidato di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS, 7 Januari 2025, menyampaikan ancaman tersebut kepada Hamas, jika tidak segera membebaskan orang-orang Zionis Yahudi yang menjadi tawanan mereka.
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, ucapan Trump sebagai berikut: “Ini tidak akan baik untuk Hamas dan terus terang, ini tidak akan baik juga, untuk siapa pun. Semua neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, tapi begitulah adanya.”
Menurut Kiai Shiddiq, ucapan tersebut sungguh berlebihan dan penuh kesombongan. Sebab, pada hakikatnya neraka hanyalah milik Allah SWT. Sehingga manusia dilarang menggunakan api untuk membunuh sesamanya.
Demikian, perkara ini tercantum dalam Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan an-Nasa’i, dan Sunan Abu Dawud, yang berbunyi, “Tidak ada yang boleh menyiksa dengan api kecuali Allah SWT.”
Dengan kata lain, hanyalah Allah SWT yang berhak menghukum dengan api. Termasuk dalam peperangan, kata Kiai Shiddiq lebih lanjut, Islam telah mengajarkan tidak boleh membunuh musuh dengan cara membakar mereka hidup-hidup.
Imam Ibnu Qudamah berkata, “Adapun musuh (kafir) jika dia dapat dibunuh (tanpa membakar), maka tidak boleh membakar musuh itu dengan api, tidak ada perbedaan pendapat (dalam hal ini) sejauh pengetahuan kami” (Ibnu Qudamah, Al-Mughni, 9/286).
Pengecualian
Meski begitu, terdapat dua pengecualian tentang kebolehan membakar musuh. Yang pertama, sudah tidak ada jalan lain yang mampu dilaksanakan tentara Muslim kecuali dengan cara membakar. Hal ini sebagaimana diungkapkan Imam Ibnu Qudamah sebelumnya.
Kedua, apabila musuh kafir terlebih dahulu membakar tentara atau orang sipil dari umat Islam, maka tentara Muslim boleh membalas dengan yang setimpal.
Balasan setimpal dimaksud, yang dalam bahasa Arab berarti al-mu’amalah bi al-mitsli, kata Kiai Shiddiq, telah diiizinkan oleh Allah SWT dalam QS al-Baqarah: 194 yang juga dinukil Syekh Taqiyuddin an-Nabhani di dalam kitab Al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah, 2/193-194.
“Oleh sebab itu, siapa saja yang menyerang kamu, seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadapmu,” demikian bunyi ayat dimaksud.
Walhasil, Kiai Shiddiq pun mengaku sepakat dengan pernyataan seorang ulama Al-Azhar, yakni Syekh Dr. Kamal Barbari, semoga Allah menjaganya (hafizhahullah), yang mengomentari kebakaran hebat nan dahsyat di Los Angeles, AS, dengan mengatakan:
Sesungguhnya Allah SWT ingin agar semua orang tahu bahwa segala sesuatu itu ada di tangan-Nya, dan bahwa tidak boleh seorang pun berkata, “Aku akan membuat daerah ini dan itu menjadi neraka.”
Jadi Allah SWT sajalah yang telah menciptakan surga dan neraka, dan di tangan-Nya saja segala sesuatunya.
Allah SWT telah menjawab (ucapan itu) dengan api yang menyala-nyala dan tidak ada seorang manusia yang mampu memadamkannya, agar semua orang tahu bahwa Allah sajalah yang memegang kendali atas urusan-Nya.
Dan Allah sungguh telah mengubah sejumlah wilayah di Amerika Serikat menjadi neraka dan manusia tidak mampu memadamkan apinya, dengan tujuan bahwa Allah ingin menunjukkan kepada mereka sebagian dari apa yang telah Allah lakukan agar mereka dapat kembali (ke jalan yang benar).
“Ya Allah, sungguh kami beriman dengan firman-Mu: ‘Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan (dosa dan maksiat) manusia. Melalui hal itu, Allah bermaksud agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka itu, agar mereka kembali ke jalan yang benar,” pungkasnya, mengutip QS ar-Rum: 41.[] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat