Trik dan Tips Leadership Ala Sunnah Nabawiyah (5)

 Trik dan Tips Leadership Ala Sunnah Nabawiyah (5)

Oleh: Ismat Awni al-Hammouri

 

Kedelapan: Seorang pemimpin harus banyak meminta masukan (saran) dari tim kerjanya, serta menguasai seni mendengarkan usulan mereka, karena sering kali kunci untuk memecahkan masalah atau mencegahnya jatuh ke dalam masalah, justru itu ada pada para asisten atau karyawan Anda, sehingga Anda mendapat manfaat dari mereka, sebaliknya mereka merasa dihargai dengan dilibatkannya dalam membuat keputusan. Sehingga pada akhirnya hal itu akan berkontribusi pada keberhasilan dan penyelesaian pekerjaannya.

Dalil atas hal tersebut adalah perbuatan Nabi saw. bahwa beliau banyak meminta masukan (saran) dari para sahabat ra. di mana Allah Swt. menyeru Nabi saw. terkait dengan mereka, dengan firman-Nya:

]فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ[

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran [3] : 159).

Nabi saw. memperhatikan dan menghargai masukan (saran) dari Ummul Mukminīn, Ummu Salamah ra. tentang bagaimana cara Nabi saw. menyelamatkan kaum Muslim di Hudaybiyah ketika kaum Muslim menunda menjalankan perintah Nabi saw. yaitu perintah ber-tahallul dengan mencukur rambut kepala dan menyembelih binatang korban mereka, di mana Ummul Mukminīn, Ummu Salamah ra. berkata kepada Nabi saw.:

«اُخْرُجْ وَلاَ تُكَلِّمَنَّ أَحَدًا مِنْهُمْ كَلِمَةً حَتَّى تَنْحَرَ بُدْنَكَ وَتَدْعُوْ حَالِقِكَ»

Keluarlah (dari kemah), dan jangan berbicara sepatah kata pun kepada seseorang di antara mereka, kamu mulai saja menyembelih kurbanmu dan undang tukar cukur )untuk memangkas rambutmu(.” (HR. Ibnu Hibban, hadits shahih no. 4872).

Nabi saw. melaksanakan masukan (saran) dari Ummul Mukminīn, Ummu Salamah ra. Sehingga ketika para sahabat melihat sendiri Nabi saw. melakukan semua hal itu, maka merekapun berdiri, menyembelih kurban dan mencukur rambut mereka. Jadi, berkat saran Ummul Mukminīn itu, maka pekerjaan terselesaikan dengan sempurna.

Begitu juga bagi seorang pemimpin, manajer atau direktur hendaknya melibatkan anggota tim dalam menyusun rencana untuk mencapai target dan tujuan. Dengan demikian, mereka merasa dihargai dan menjadikan mereka sebagai bagian dari penyusun rencana, sehingga membuat mereka semakin merasa turut memilikinya, yang pada akhirnya membuat mereka berdedikasi untuk menyelesaikan dan menyempurnakan pekerjaan. Sebab semua itu adalah rencana, keputusan dan janji mereka, bukan perintah atau intruksi yang dipaksakan kepadanya, yang membuat mereka berusaha untuk menghindarinya, dan mencari alasan untuk tidak melakukannya, atau untuk tidak melakukannya dengan baik.

Nabi saw. sangat memperhatikan saran kaum Muslim pada perang Badar: Dari Anas bin Malik ra. ketika sampai kepada Rasulullah saw. berita tentang kedatangan Abu Sufyan, (beliau meminta pendapat dari para sahabat). Nabi saw. meminta pendapat Abu Bakar, Umar dan sahabat lainnya. Wakil dari kaum Anshar, Sa’ad bin Mu’adz ra. mengatakan dengan lantangnya: “Ya Rasulullah, Anda ingin kami (berbicara). Demi Tuhan yang mengendalikan hidupku, jika Engkau memerintahkan kami untuk menceburkan kuda kami ke laut, kami akan melakukannya. Jika Anda memerintahkan kami untuk menggiring kuda kami ke tempat yang paling jauh seperti Bark al-Ghimad, kami akan melakukannya.” (HR. Muslim, hadits no. 1779).

Sungguh hal ini menjadi motivasi bagi mereka, penguat tekad dan semangatnya, serta keterlibatan mereka dalam membuat keputusan. (bersambung)

Artikel sebelumnya:

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *