Mediaumat.id – Pengamat Politik Islam Dr. Riyan, M.Ag. menyatakan, rekomendasi dari salah satu ormas Islam di Indonesia yang ‘menolak khilafah dan mendukung piagam PBB serta institusi PBB itu sendiri’ sebagai pandangan yang tidak layak bagi seorang Muslim.
“Itu menunjukan sesuatu yang di dalam pandangan seorang Muslim seharusnya tidak layak,” ujarnya dalam acara Ngabuburit di Tatar Sunda: Khilafah vs United Nation (PBB), Jumat (31/3/2023) di kanal YouTube Rayah TV.
Menurut Riyan, rekomendasi seperti itu seperti menolak diri sendiri, dalam arti sebagai seorang Muslim menolak kemuslimannya sendiri. Sebab seorang Muslim sebagai bagian dari agama dan kelompok masyarakat sudah sangat akrab dengan persoalan khilafah yang merupakan ajaran Islam. Ia mencontohkan di banyak masjid, saat jeda tiap dua rakaat dalam shalat Tarawih selalu diucapkan doa buat para Khulafaur Rasyidin.
Riyan membeberkan, kitab-kitab yang terkait dengan khilafah itu sudah masyhur di kalangan ulama dan para ahli ilmu dan sudah tidak terbantahkan bahwa khilafah adalah ajaran Islam serta menegakkannya itu adalah kewajiban, bahkan mahkotanya kewajiban.
Riyan menegaskan, seorang mukmin kalau memahami bahwa khilafah adalah ajaran Islam dan paham tentang wajibnya menegakkan itu, tentu tidak akan membeda-bedakan misalnya menerima khilafah tapi tidak mau menegakkannya.
“Kita yakin bahwa shaum, shalat itu ajaran Islam, tapi saya enggak mau melakukannya, coba kan absurd,” pungkas Riyan.[] Agung Sumartono