Mediaumat.news – Salah satu pesan yang dibawa dalam Aksi 067 adalah tuntutan agar Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menristekdikti Mohamad Nasir dicopot dari jabatannya.
“Harus, wajib dicopot! Karena keduanya sumber radikal dan sumber perpecahan di negeri ini,” ujar Ketua Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Persaudaraan Alumni 212 Ustadz Irwan Saefulloh kepada mediaumat.news, Jum’at (6/7/2018) di depan Bareskrim Biro Renmin Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat.
Menurutnya, salah satu tindakan radikal Tjahjo Kumolo adalah menjadikan polisi aktif sebagai Plt Gubernur, yang jelas-jelas menyalahi UU Kepolisian.
“Mendagri radikal dan harus dicopot salah satunya dengan kasat mata di siang bolong mengangkat Iwan Bule sebagai Plt Gubernur Jawa Barat, itu sudah melanggar UU Kepolisian. Ngomongnya pancasilais tapi pada faktanya anti Pancasila! Vicktor Laiskodat juga sudah jelas telah menista agama kok bisa jadi Gubernur NTT?” tegasnya.
Sedangkan Menristekdikti telah memberangus dosen dan mahasiswa yang kritis terhadap kezaliman rezim dengan melakukan persekusi dan mencap radikal kampus tanpa dasar.
“Banyak dosen dan mahasiswa yang dipersekusi Menristekdikti, tak cukup itu, ada delapan kampus yang dia cap radikal,” pungkasnya.
Ketika wawancara berlangsung, tampak belasan ribu massa berangsur-angsur datang dari arah Masjid Istiqlal menuju Bareskrim. Rencananya, setelah melakukan aksi di depan Bareskrim, massa yang digalang Persaudaraan Alumni 212 tersebut akan long march menuju Mendagri untuk melakukan tuntutan serupa.[] Joko Prasetyo