Mediaumat.id – Situs TikTok menjadi situs terpopuler pada tahun 2021, namun remaja Muslim menjadi terbuai oleh tren tarian dan konten-konten sampah di TikTok. Hal ini diakibatkan latahnya remaja Muslim mengikuti tren tanpa filter. Demikian ungkap Rizqi Awal, praktisi media, Kabar Petang di kanal YouTube Khilafah Channel, Sabtu (1/1/2022).
“Maka mau tidak mau di negara Indonesia sendiri akan terkena terkait dengan penggunaan TikTok sendiri, sehingga di awal TikTok itu hanya aplikasi untuk tarian yang menampakkan aurat-aurat makanya ketika aplikasi itu muncul, tapi seiring dengan waktu, dengan kekuatan yang dia punya di berbagai platform mereka promosi. TikTok akhirnya merambah juga ke usia di atas milenial bahkan di atas Z yang juga mulai paham dengan wilayah TikTok itu,” jelasnya.
Rizqi menjelaskan, TikTok berhasil menembus pasar dan mengungguli pesaingnya karena memang mereka memberikan sesuatu yang berbeda dari pesaingnya yang sering digunakan untuk konten pornografi.
“Bahkan kemudian TikTok ini sekarang lebih ke alam umum, tanpa wilayah umum tanpa privat, kenapa harus joget, karena mekanisme TikTok melihat itu sebagai cara untuk melawan aplikasi video seperti YouTube dan IG adalah membuat seperti itu, promosi dengan tarian atau joget itu,” jelasnya.
Sebelumya, TikTok geser Google sebagai situs internet terpopuler 2021, dan warganet Indonesia bukan 10 besar penggunanya. Kedigdayaan Google sebagai situs web paling populer tumbang pada 2021, dikalahkan oleh TikTok, menurut Cloudflare, perusahaan yang melacak performa dan keamanan internet.
Menurut daftar yang disusun Cloudflare, trafik yang didapat TikTok lebih besar dibandingkan Google. Tanda-tanda TikTok menggeser Google terjadi pada 17 Februari 2021, kata Cloudflare dalam catatan akhir tahun mereka.
Trafik ke Google tidak hanya ke mesin pencari, tapi juga ke peta, terjemahan, dan penyimpanan (drive). Posisi ketiga ditempati situs Facebook, disusul Microsoft, kemudian Apple, Amazon, Netflix, YouTube, Twitter, dan WhatsApp.[] Fatih Solahuddin