Mediaumat.id – Setidaknya ada tiga tantangan bagi remaja Muslimah ketika berhijrah dari kondisi sebelumnya menjadi kondisi yang lebih islami baik dari sisi perilaku maupun pemikiran.
“Setidaknya ada tiga tantangan dalam berhijrah,” ungkap Pemerhati Remaja Ustadzah Herma Ummu Faris dalam Kajian Muslimah (Kamus) Shalihah: Semangat Hijrah, Generasi Lillah, Ahad, (27/8/2023) di Depok.
Pertama, tantangan dari diri sendiri. “Untuk hijrah seperti ini karena masih ada keinginan untuk kembali ke masa-masa jahiliah, ada kerinduan untuk bermaksiat lagi,” jelasnya di hadapan sekitar 64 remaja Muslimah Depok dan sekitarnya.
Bila tantangan tersebut muncul, jelas Herma, remaja Muslimah mestilah mengingat kembali firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 208 yang memerintahkan kaum Muslim masuk Islam secara keseluruhan dan melarang mengikuti bisikan-bisikan setan.
“Jadi, kalau ada perasaan pemikiran ingin kembali ke masa jahiliah dan lain-lain, maka harus dilawan karena itu bisikan setan,” tegasnya.
Kedua, tantangan dari keluarga. Salah satu tantangan yang biasanya muncul, ungkap Herma, adalah adanya kekhawatiran dari keluarga ketika berhijrah, dari tidak berpakaian syar’i menjadi berkerudung dan berjilbab misalnya, nanti susah jodoh, susah kerja.
“Nah, untuk hal ini maka kita bisa mencontoh kisah dari Saad bin Abi Waqas,” ujarnya.
Ketiga, tantangannya dari teman. Salah satu tantangan biasanya muncul berupa perundungan lisan, seperti dicap sok alim, sok tahu, dan lainnya.
Bila itu terjadi, ungkap Herma, ingatlah sabda Rasulullah SAW yang menyatakan manusia di akhirat nanti akan dikumpulkan bersama teman pergaulannya di dunia.
“Perumpamaannya, jika kita bergaul dengan orang shalih atau tukang parfum maka akan terbawa shalih atau harum. Kalau kita bergaul dengan ahli maksiat atau tukang pandai besi maka akan ikut maksiat juga,” bebernya.
Ia juga mengingatkan, hijrah itu memang berat. Agar terasa lebih ringan maka ia pun menyampaikan tipsnya.
“Maka, agar istiqamah dalam berhijrah harus ikhlas karena Allah, taqarub ilallah, bergabung dengan circle shalihah dan mendatangi majelis ilmu (tahu ihsanul amal),” pungkasnya.[] Siti Aisyah