Tiga Hal yang Harus Direnungi Kaum Muslimin Ketika Memperingati Isra’ Mi’raj

 Tiga Hal yang Harus Direnungi Kaum Muslimin Ketika Memperingati Isra’ Mi’raj

Mediaumat.news- Setidaknya tiga hal yang harus menjadi renungan kaum Muslimin ketika memperingati Isra’ Mi’raj. Hal itu diungkapkan oleh Pemimpin Redaksi Tabloid Media Umat Ustadz Farid Wadjdi dalam Tabligh Akbar Peringatan Isra’ Mi’raj 1439 H, Sabtu (14/4/2018) di Masjid Al Munawar, Jakarta Selatan.

Pertama, sesungguhnya peristiwa Isra Mi’raj yang terjadi pada 27 Rajab ini adalah ujian keimanan bagi kaum Muslimin. Mereka yang imannya lemah semakin lemah, orang kafir yang sedari awal benci membangun propaganda dengan menuduh Rasulullah SAW berdusta. Tapi bagi Abu Bakar ra dengan keimanan yang kuat, dengan tegas menyatakan Isra Miraj yang dilakukan Rasulullah SAW pasti benar. Abu Bakar menyampaikan dua argumen. “Apa sulitnya bagi Allah yang Maha Besar menjalankan manusia dalam satu malam? Yang menyampaikan kabar ini adalah Rasulullah SAW, mustahil kalau Rasulullah SAW berdusta.”

“Sikap kita sekarang harus memiliki keimanan yang sama dengan Abu Bakar, apa yang disampaikan Rasulullah, wajib kita yakini, wajib kita amalkan!” tegasnya.

Kedua,  Perjalanan Rasulullah dari Masjid Al Haram ke Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsha), menunjukkkan tentang pentingnya Masjid Al-Aqsha dan Palestina. Maka kaum Muslimin pun merupaya membebaskan Palestina.

“Alhamdulillah, futuhat Palestina bisa dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khaththab. Ketika Palestina jatuh ke pasukan salib, kaum Muslimin pun berlomba membebaskan Palestina, Alhamdulillah Panglima Shalahuddin Al Ayubi berhasil membebaskan Palestina dan itu pun terjadi di bulan Rajab,” bebernya.

Ketiga, pada bulan Rajab juga, Inggris bekerja sama dengan pengkhianat Kamal Attaturk menumbangkan Khilafah Ustmani pada 28 Rajab 1342 H/ 3 Maret 1924 M.

Sejak tumbangnya khilafah hingga sekarang, kata Farid, kaum Muslimin yang tadinya bersatu terpecah dan terjajah. “Maka kita harus bersatu pada menegakkan kembali khilafah ala minhajin nububawah,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *