Tiga Hal yang Harus Dilakukan terkait Palestina

Mediaumat.info – Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan kaum Muslim terkait konflik Palestina di saat para penguasa Muslim diam. Hal itu dinyatakan Cendekiawan Muslim Dr. Muhammad Rahmat Kurnia dalam Bincang Perubahan: Palestina Korban Kebiadaban Zionis Yahudi & Kemunafikan HAM, Ahad (11/3/2024) di kanal YouTube Bincang Perubahan.

Pertama, kaum Muslim harus menghilangkan sekat-sekat nasionalisme. Ia mengutip hadits Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa sesama Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain.

“Namun sekarang ini saya lihat ada keterpecahan,” bebernya.

Dan terkait isu Palestina ini, lanjutnya, terdapat perbedaan, satu itu sikap rezim yang kedua sikap masyarakat, sikap rezim itu udah terkeok-keok, namun sikap masyarakat mayoritas masih merasa Muslim Palestina sebagai saudaranya.

“Jadi masih merasa akhul muslim-nya, masih ada ikatan itu, hanya ketika mau meminta bantuan susahnya bukan main, mengirimkan tentara pun sama, karena disekat-sekat itu tadi,” ungkapnya.

Maka, ajak Rahmat, harus terus mengampanyekan dan mengokohkan kesadaran bahwa pemersatunya kaum Muslim itu adalah akidah Islam, tidak boleh disekat-sekat berbagai bangsa.

“Saya pikir Muslim itu adalah harus satu apa pun kebangsaannya,” ujarnya.

Kedua, harus dilakukan suatu aktivitas yang aktivitas itu melebihi dari apa yang dilakukan entitas penjajah Yahudi Zionis ini.

“Contohnya sekarang ini kan Muslim Palestina di sana digempur terus yang datang obat-obatan itu bagus, tetapi tidak menyelesaikan masalah, seperti anak kita di-bully, ditabok, digebukin, dibonyokin sampai berdarah-darah, lalu kita hanya mengobati dia, tapi yang ngebukin dibiarin, kan nanti bisa terulang lagi,” bebernya.

Artinya, lanjutnya, di samping memberikan bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan tapi juga harus bertindak minimal melebihi apa yang dilakukan entitas penjajah Yahudi kepada Palestina.

“Itu cukup membantu saudara kita di Palestina,” ungkapnya.

Ketiga, jangan berharap pada lembaga internasional. “Faktanya kita tahu satu dulu, Zionis Yahudi tahun 1948 yang pertama kali datang itu kan atas izin dari Inggris, jadi mereka itu lahir dari Inggris, kemudian setelah Perang Dunia Kedua itu disusui dan diasuh oleh Amerika Serikat (AS),” tuturnya.

Ia juga mengingatkan jangan berharap kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena yang menguasainya adalah AS, Inggris dan negara-negara Barat lainnya.

“Lembaga internasional itu jangan diharapkan akan menyelesaikan masalah, faktanya kan tidak selesai-selesai dan puluhan perundingan atau puluhan resolusi itu ujungnya diveto oleh mereka (AS dan negara-negara Barat),” bebernya.

Oleh karena itu kaum Muslim harus bersatu menyusun kekuatan yang besar skala dunia.

“Nah ada pun bagaimana agar bisa membebaskan Palestina, harus ada kekuatan yang besar, kekuatan skala dunia dan itu dari kaum Muslimin, kaum Muslimin harus bersatu, seperti dulu saat Islam masuk ke daerah Palestina,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Share artikel ini: