Mediaumat.news – Bagi orang biasa-biasa saja istiqamah setelah hijrah tidaklah mudah apalagi bagi seorang Hari Moekti yang sedang dalam puncak popularitas sebagai rocker nomor satu di Indonesia. Tapi almarhum berhasil hijrah meninggalkan kehidupan glamornya untuk istiqamah di jalan dakwah hingga akhir hayatnya.
“Ini pelajaran penting yang perlu kita perhatikan termasuk untuk diri kita sendiri agar bisa benar-benar hijrah,” ujar pengamat politik dunia Islam Farid Wadjdi dalam wawancara live dengan Radio Dakta 107 FM pada segmen Sorotan Dunia Islam, Rabu (27/6/2018) pagi.
Setidaknya ada tiga pelajaran penting yang dinilai Farid Wadjdi sebagai faktor yang membuat almarhum Ustadz Hari Moekti istiqamah pasca hijrah. Pertama, “Saya melihat itu dari segi kuatnya akidah Islam dari beliau. Bahwa beliau sangat yakin kematian, hidup dan rezeki itu di tangan Allah SWT. Dan keyakinan terkait keimanan ini sangat penting dalam modal hijrah, karena banyak artis yang hijrah kemudian kembali lagi karena tidak yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki,” ungkapnya.
Kedua, karena Ustadz Hari Moekti ada dalam jamaah dakwah. “Kita tahu bahwa beliau ini kan aktif di Hizbut Tahrir. Jamaah dakwah inilah penting bagi artis-artis yang hijrah dan bagi siapa pun yang hijrah karena kita kalau tidak dalam jamaah dakwah, bagai seekor domba yang dikelilingi banyak srigala. Tapi kalau domba ini bersatu, srigala-srigala ini akan takut. Jadi pentingnya hidup berjamaah itu di sana,” ungkapnya.
Ketiga, selalu belajar meningkatkan kemampuan atau pemahaman keislaman. “Ini yang saya lihat dari beliau yang luar biasa. Beliau ini tidak pernah berhenti untuk belajar. Jadi tidak semata-mata hijrah itu secara emosional, kemudian berubah penampilan dan seterusnya, tetapi beliau ini juga terus belajar tentang keislaman. Jadi kalau kita lihat pemahaman keislaman beliau ini dari saat ke saat itu semakin bertambah,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo