Tiga Dampak Berlarut-larutnya Persetujuan Pagu Utang AS

 Tiga Dampak Berlarut-larutnya Persetujuan Pagu Utang AS

Mediaumat.id – Setidaknya ada tiga dampak berlarut-larutnya persetujuan pagu utang (debt ceiling) utang pemerintahan Amerika Serikat (AS). Hal itu dinyatakan Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak kepada Mediaumat.id. Kamis (11/5/2023)

Pertama, pemerintah AS akan membatasi kemampuan pemerintah AS dalam membayar kewajibannya.

“Meskipun diperkirakan pembayaran bunga surat utang pemerintah akan tetap menjadi prioritas sehingga tidak terlalu berdampak pada tingkat kepercayaan investor terhadap surat utang pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, beber Ishak, jika pemerintah melakukan penundaan pembayaran dana sosial maka akan berdampak pada individu dan rumah tangga yang mengandalkan dana pemerintah tersebut,” ujarnya.

Kedua, penurunan belanja pemerintah akan berdampak pada penurunan kontribusi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

“Kondisi ini akan memperbesar tekanan ekonomi AS yang saat ini mengalami perlambatan akibat pengetatan moneter The Fed (bank sentral AS) dan meningkatnya risiko di sektor perbankan, yang ditandai dengan gagalnya (Bank) SVB dan (Bank) First Republic,” terang Ishak.

Kondisi ini, jelasnya, secara tidak langsung akan berdampak pada penurunan pendapatan pajak pemerintah sehingga kemampuan belanjanya juga akan tertekan. Pada akhirnya perekonomian AS akan tumbuh lebih lambat, sehingga berdampak, antara lain, pada penurunan impor dari negara-negara lain,” bebernya.

Ketiga, masih ada ketidakpastian mengenai seberapa besar respons dan antisipasi investor di sektor keuangan terhadap kemungkinan masalah pagu utang ini. Misalnya, seberapa besar respons investor yang memegang surat utang pemerintah akan melepaskan portofolio tersebut sehingga mengakibatkan imbal hasilnya meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya utang pemerintah AS.

“Kondisi tersebut dapat menimbulkan kepanikan di sektor keuangan global sehingga akan menjadi lebih fluktuatif,” ungkapnya.

Karena itu, kata Ishak, mengingat besarnya potensi dampak yang ditimbulkan tersebut, diperkirakan anggota kongres akan melakukan peningkatan plafon batas utang tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *