Mediaumat.id – Pembakaran rumah-rumah warga Palestina oleh para pemukim Israel dalam kerusuhan di Tepi Barat akhir Februari 2023 disebabkan Palestina tidak punya perisai atau pelindung yang menjaga kawasannya.

“Palestina ini tidak memiliki perisai, tidak memiliki pelindung yang menjaga kawasannya itu sendiri,” ujar Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari B.A., IR, M.Si kepada Mediaumat.id, Kamis (2/3/2023).

Menurut Iranti, hal itu kerap terjadi dikarenakan ada penjajahan dan perampasan wilayah yang dilakukan oleh Israel.

Iranti melihat, kerusuhan di Tepi Barat tersebut dipicu ketika Israel menyerbu kawasan Palestina untuk mencari apa yang dianggap oleh Israel sebagai militan. Sehingga pihak Palestina bereaksi untuk membela diri yang mengakibatkan dua warga Israel tewas tertembak. Tewasnya dua warga Israel ini memicu serangan balasan Israel yang menewaskan puluhan warga Palestina dan pembakaran rumah-rumah warga Palestina.

Iranti memandang, ketika terjadi clash antara Palestina dan Israel ada kekuatan yang tidak imbang. Israel dengan militer dan persenjataannya yang lebih kuat menjadi pihak yang superior. Dengan kekuatan itu Israel bisa dengan mudah menekan, mendiskriminasi dan mencaplok wilayah Palestina.

Terakhir, Iranti mengatakan, untuk menghentikan masalah di Palestina tersebut harus dihadirkan pelindung atau perisai bagi Palestina. Perisai tersebut kalau dalam konteks sejarah adalah Khilafah Islamiyyah.

“Sebuah institusi negara di dalam Islam yang akan mengerahkan segenap kemampuannya, segenap kekuatannya untuk menggertak atau melawan musuh yang berniat merebut wilayah kaum Muslim,” pungkasnya.[] Agung Sumartono