Tidak Ada Perbedaan Antara Kejahatan di New Orleans dan Kekejaman yang Dilakukan Entitas Zionis di Gaza

FBI telah mengungkap identitas pelaku serangan penabrakan kendaraan di New Orleans, AS, yang mengakibatkan kematian dan cedera puluhan orang selama perayaan Tahun Baru. Penyerang tersebut diidentifikasi sebagai mantan Marinir. Pihak berwenang di New Orleans melaporkan 10 korban tewas dan 30 orang cedera setelah sebuah truk menabrak kerumunan. Media AS melaporkan bahwa beberapa orang kehilangan nyawa setelah kendaraan tersebut menabrak sebuah perkumpulan di Bourbon Street di French Quarter, New Orleans, pada hari Rabu (1/1/2025). Sementara itu, Kementerian Luar Negeri entitas Yahudi menyatakan bahwa dua warganya terluka dalam insiden tersebut.

Pada saat entitas Yahudi mengebom orang-orang tak berdosa di Gaza dengan menggunakan senjata Amerika dan Eropa, penjahat yang terganggu mental dan kejiwaannya ini melakukan kejahatannya di New Orleans. Pada saat dunia tetap bungkam tentang kejahatan entitas Yahudi yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan berturut-turut dan diklaim sebagai tindakan “pembelaan diri”, dunia senantiasa menyanyikan “kebebasan” hanya mengutuk kejahatan tentara gila yang melakukan serangan penabrakan itu, bahkan melabelinya sebagai teroris. Melihat sikap mereka ini, jika ini bukan standar ganda, lalu apa?

Islam melarang (mengharamkan) pembunuhan terhadap orang tak berdosa, sementara peradaban Barat dan entitas Yahudi mengizinkannya. Allah SWT berfirman:

﴿مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً﴾

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.” (TQS. Al-Maidah [5] : 32).

Sejarah tidak pernah mencatat bahwa kaum Muslim ada menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah, terlepas dari agama atau suku mereka. Sebaliknya, sejarah menjadi saksi fakta bahwa kaum Muslim selalu menjaga kehidupan dan martabat orang lain, bahkan di masa perang dengan musuhnya. Abu Bakar ra. Khalifah Rasulullah Saw. senantiasa menginstruksikan (berwasiat) kepada tentaranya:

«لاَ تَقْتُلَنَّ امْرَأَةً وَلاَ صَبِيّاً وَلاَ كَبِيراً هَرِماً وَلاَ تَقْطَعَنَّ شَجَراً مُثْمِراً وَلاَ تُخَرِّبَنَّ عَامِراً وَلاَ تَعْقِرَنَّ شَاةً وَلاَ بَعِيراً إِلاَّ لِمَأْكُلَةٍ وَلاَ تَحْرِقَنَّ نَحْلاً وَلاَ تُفَرِّقَنَّهُ وَلاَ تَغْلُلْ وَلاَ تَجْبُنْ»

Jangan membunuh wanita, anak-anak, atau orang tua yang lemah; jangan menebang pohon yang menghasilkan buah; jangan merusak tempat yang berpenghuni; jangan menyembelih domba atau unta kecuali untuk dimakan; jangan membakar pohon kurma dan jangan merusaknya; jangan mencuri dari hasil rampasan perang; dan jangan menjadi pengecut.

Itulah nilai-nilai luhur dan mulia kaum Muslim, bahkan di kala berperang sekalipun. Maka bayangkanlah seperti apa perilaku mereka di kala damai!

Adapun para serdadu Barat, termasuk tentara entitas Yahudi, telah melakukan kekejaman yang tak terhitung jumlahnya. Mereka telah membunuh, membuat kelaparan, dan menyiksa warga sipil dari segala usia, anak-anak, wanita, dan orang tua. Kita menyaksikannya hari ini di Gaza, seperti yang kita lihat sebelumnya di Afghanistan, Irak, dan Suriah. Jadi, tidak mengherankan bagi seorang tentara Amerika, yang terbiasa dengan budaya kriminalitas ini, untuk melakukan tindakan seperti itu. Demikian pula, tidak mengherankan bagi para penjahat entitas Yahudi untuk melakukan pembantaian pembersihan etnis (genosida), karena seluruh entitas mereka dibangun di atas ideologi yang rasis dan tidak manusiawi.

Budaya pembunuhan dan penyiksaan brutal yang dilakukan oleh entitas Yahudi di tanah Palestina yang diberkahi, dengan dukungan tanpa syarat yang diterimanya dari Barat, berjalan seiring dengan budaya mendukung para tiran di negeri-negeri Islam, membunuh orang-orang tak berdosa di Afghanistan, Irak, dan Suriah dengan menggunakan persenjataan Barat, termasuk pembentukan kelompok tentara bayaran seperti “Blackwater” dan “Wagner”, yang merupakan produk badan intelijen Barat dan tidak memiliki hubungan dengan Islam atau kaum Muslim. Kelompok-kelompok ini baru muncul setelah invasi Tentara Salib modern ke dunia Islam. Keterkaitan Rusia dengan gerakan teroris yang memenggal kepala orang-orang di Suriah, Islam dan kaum Muslim berlepas diri dari semua tindakan jahat dan keji tersebut.

Tindakan tentara ini buruk dan tercela, sama seperti kejahatan entitas Yahudi yang didukung oleh Barat dan Amerika bahkan lebih buruk dan tercela. Kaum Muslim, bersama dengan rakyat di dunia harus menentang para penguasa dan institusi yang melakukan kejahatan ini, serta menolak peradaban Barat yang didirikan atas dasar darah. Peradaban besar Islam yang agung ini harus menggantikan peradaban kriminal Barat, dan Islam harus dihadirkan sebagai alternatif peradaban bagi seluruh umat manusia, karena merupakan agama keamanan, ketentraman dan ketenangan. Selama tiga belas abad kekuasaan Islam di sebagian besar negara di dunia, tidak sampai sepersepuluh dari apa yang dibunuh oleh peradaban Barat dalam satu perang, yang dilakukan dengan negara lain atau satu sama lain, seperti Perang Dunia Pertama, dan Perang Dunia Kedua. Marilah kita semua berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah dan membuang peradaban yang telah membuat umat manusia sengsara dan terus-menerus hidup dalam teror dan kemiskinan.

Allah SWT. berfirman:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ﴾

Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfal [8] : 24).

Kantor Media Hizbut Tahrir

Di Amerika

 

 

Share artikel ini: