Mediaumat.id – Kasus kehamilan ratusan pelajar di Ponorogo, Jawa Timur yang menggegerkan warganet beberapa waktu yang lalu dinilai Suardi Basri dari el-Harokah Research Center tidak ada perangkat lain menyelesaikan problem tersebut kecuali kembali kepada basis agama (Islam).
“Kita ini sudah tidak lagi punya perangkat apa pun untuk menyelesaikan problem ini kecuali kembali kepada basis yang paling fundamen yaitu basis agama,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Pentingnya Sistem Pendidikan Islam, Jumat (27/1/2023) di kanal YouTube Khilafah News.
Tak hanya ratusan pelajar, berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Surabaya putusan dispensasi nikah mencapai 15.212 di seluruh Jawa Timur, menurut Suardi itu menunjukkan pendidikan hari ini sudah sedemikian rapuh.
Meski sedemikian parahnya kasus tersebut namun, ungkap Suardi, tidak ada satu pun pejabat atau otoritas yang berwenang tampil ke publik untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi terkait maraknya pelajar menuntut dispensasi untuk menikah.
“Pendidikan itu didesain untuk pembentukan karakter dan kepribadian generasi didik. Justru sekarang malah kita dapatkan data-data yang semacam ini,” ungkapnya menyayangkan.
Jika dilihat dari peta jalan pendidikan Indonesia, bebernya, memang ada upaya untuk mengesampingkan pendidikan agama, agama seolah-olah sudah tidak memiliki tempat. Padahal, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut seharusnya agama diperluas dimensi dan cakupannya.
“Pembinaan-pembinaan Islam itu mampu menghasilkan karakter-karakter anak didik itu yang memiliki kepribadian Islam,” tegasnya.
Namun itu semua akan berjalan dengan ideal dalam satu sistem pemerintahan Islam.
“Tanpa sistem pemerintahan Islam maka tidak mungkin hal-hal yang kita bayangkan ideal tadi itu bisa berjalan dengan sepenuhnya,” pungkas Suardi.[] Ade Sunandar