Mediaumat.news – Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sudah berjalan efektif dan di jalan yang benar dinilai Anggota Perhimpunan Intelektual Muslim Indonesia (HILMI) Dr. Ryan, M.Ag. tidak ada faktanya.
“Kalau kita lihat secara umum dengan ukuran kesejahteraan, keamanan, keadilan, maka sesungguhnya pernyataan-pernyataan itu tidak ada faktanya di lapangan,” ungkapnya dalam acara Kabar Malam: Era Jokowi Kebanyakan ‘Penyedap’? Senin (30/8/2021) di kanal YouTube KC News.
Jika dilihat dari kesejahteraan, menurutnya kesejahteraan rakyat saat ini menurun. Keamanan pun, menurut Ryan sama, di Papua banyak sekali gerakan separatis yang justru tidak tertangani sampai hari ini.
Jika dilihat dari ukuran keadilan, Ryan menilai banyak ketidakadilan yang diperlihatkan di depan mata publik. “Bagaimana sebagian orang-orang yang melanggar prokes misalnya, bahkan presiden itu tidak tersentuh (dihukum) sementara ada sebagian para tokoh masyarakat, ulama, mengalami satu kondisi justru dituntut dengan berlapis-lapis hukuman,” jelasnya.
Selain itu, menurut Ryan, dari sisi ekonomi juga sama, utang Indonesia per April 2021 meroket sampai lebih dari Rp 6.500 triliun. “Pakar senior ekonomi mengatakan bahwa kalau ini terus terjadi sampai 2024 kita akan dihadapkan pada satu kondisi utang luar negeri yang mencapai Rp 10 ribu triliun,” ungkapnya.
Menurutnya, alih-alih yang terjadi kesejahteraan, kemakmuran di tengah-tengah rakyat, malah dihadapkan pada kondisi yang makin berat. “Negeri ini justru semakin dalam tercengkram di dalam apa yang kita sebut sekulerisme kapitalistik kemudian negara itu dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan oligarki,” terangnya.
Ia mengatakan, akar masalahnya adalah karena cengkeraman sekularisme kapitalistik. Karena itu, solusinya adalah kembali kepada Islam. “Trek yang benar itu adalah kembali kepada aturan-aturan Allah SWT dan disupport oleh orang yang amanah. Inilah yang nanti menjadi solusi yang fundamental yang komprehensif terhadap berbagai kegagalan-kegagalan baik ekonomi, keamanan dan ketidakadilan di negeri ini,” pungkasnya.[] Ade Sunandar