Terus Tembaki Palestina Meski Gencatan Senjata, Pengamat: Israel Selalu Ingkar Janji

 Terus Tembaki Palestina Meski Gencatan Senjata, Pengamat: Israel Selalu Ingkar Janji

Mediaumat.news –  Menanggapi Israel yang terus-menerus menembaki Muslim Palestina meskipun sudah gencatan senjata, Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana mengungkap sifat zionis Yahudi yang selalu ingkar janji.

“Hal ini sudah menjadi rahasia umum, bahwa Israel senantiasa ingkar terhadap setiap janjinya. Ini sudah kesekian kalinya selama Israel menjajah bumi Palestina,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Ahad (30/5/2021).

Budi menilai, Israel akan melakukan berbagai cara agar eksistensinya tetap terjaga. “Gencatan senjata hanya uslub politik yang dimainkan dalam rangka tarik ulur dalam proses penjajahan tersebut. Israel tidak pernah peduli dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Bahkan dengan hukum internasional sekali pun,” ujarnya.

Menurutnya, penjajahan Israel dan penindasannya terhadap bangsa Palestina dan berbagai kekejaman lainnya seolah menjadi tindakan yang ‘dibiarkan’ oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kalau pun ada, sekadar kecaman tanpa tindakan berarti. Dan jika dikeluarkan resolusi PBB, bila dianggap merugikan kepentingan Israel, maka Amerika Serikat melakukan veto terhadap resolusi tersebut,” ungkapnya.

Ia menyayangkan, PBB sebagai organisasi internasional seharusnya hadir dalam rangka menjaga konstelasi internasional yang terjadi pasca dua perang dunia. “Labelnya adalah organisasi internasional, namun realitasnya PBB senantiasa menjadi perpanjangan tangan dari kepentingan negara pemenang perang dengan dalih menjaga stabilitas dunia,” ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Budi, umat Islam tidak bisa berharap kepada PBB. “Karena solusi dari PBB adalah melanggengkan eksistensi penjajahan Israel terhadap Palestina, walau dibalut dengan nama indah two state solution,” tegasnya.

Ia berharap umat Islam memiliki kekuatan sendiri sebagaimana dulu ketika Khilafah Islam dapat merebut bumi Palestina dari tentara salibis pada masa Shalahuddin al-Ayyubi. Atau saat Khalifah Sultan Abdul Hamid II, pemimpin Khilafah Islam Turki Utsmani yang menolak mentah-mentah keinginan zionisme agar mereka bisa menguasai tanah Palestina.

“Ini terkait dengan pentingnya perubahan konstelasi internasional dari yang menjaga eksistensi Israel menjadi yang bisa mengembalikan hak-hak bangsa Palestina dalam membangun keadilan dan rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *