Terkait UAS, Menko PMK Terpapar Islamofobia?

Mediaumat.id – Karena pernyataannya terkait pencekalan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Singapura, Menko PMK Muhajir Effendy dinilai Cendekiawan Muslim KH Rokhmat S Labib terpapar islamofobia. “Sebutan apa yang pantas kecuali telah terpapar islamofobia?” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (20/5/2022).

Seperti dilansir dari Antara, Kamis (19/5), dalam konteks bertetangga dengan Singapura, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) Muhadjir Effendy meminta, “Agar UAS bisa menjaga lidah, mulut, tangan, sehingga kita bisa hidup enak.”

Padahal apabila yang dimaksud Menko Muhadjir adalah penyebutan kafir bagi kaum non-Muslim, lanjut Kiai Labib, justru istilah itu bagian dari ajaran Islam dan digunakan untuk menyebut orang yang tidak mengimani akidah Islam. “Semua orang yang tidak memeluk Islam adalah kafir,” tuturnya.

Menurutnya, pernyataan Menko PMK sangat tidak tepat dengan konteks dicekalnya UAS oleh Singapura. “Masak rakyatnya diperlakukan tidak layak oleh negara lain, tidak melakukan pembelaan dan perlindungan, malah justru menyalahkan rakyatnya sendiri,” ucapnya.

Memang tidak secara eksplisit menyalahkan. Tetapi pernyataannya yang meminta agar memperbaiki tutur kata, menurut Kiai Labib jelas menunjukkan kesimpulan tersebut. “Sebab, jika ada yang perlu diperbaiki, berarti ada yang salah,” tukasnya.

Sehingga pernyataan mantan Mendikbud tersebut yang seolah menyudutkan UAS, dinilai Kiai Labib menjadi suatu hal aneh.

Maknanya, apabila rakyatnya yang berbuat salah, apa memang tidak perlu dibela? “Lha ini, UAS, apa kesalahan beliau sehingga diperlukan sedemikian rupa?” bingungnya.

Mengingat, UAS bukanlah pencuri, perampok, koruptor, teroris atau pun penjahat lainnya. “Kalau Menko PMK beragama (Islam), mestinya ikut marah dengan sikap Singapura yang telah menghina dan melecehkan ajaran Islam,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: