Terkait BPJS, Ada Pergeseran Paradigma ke Aspek Kapitalisasi

Mediaumat.info – Saran Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar masyarakat memanfaatkan asuransi swasta guna menutupi selisih biaya pengobatan yang tak dapat dijangkau oleh BPJS Kesehatan dinilai Praktisi Kesehatan Apt. Ilman Silanas, S. Farm., M. Kes., sebagai bentuk pergeseran paradigma yang mengarah pada aspek kapitalisasi.
“Nah, ini jadi ada pergeseran paradigma yang terjadi, yang memang mengarah nampaknya ke aspek kapitalisasi,” ujarnya dalam Kabar Petang: BPJS Cuma Cover yang Murah, Praktisi Teriak Gini…, Kamis (31/1/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, asuransi swasta itu adalah aktivitas komersil, yang mencari keuntungan. “Artinya, kesehatan ini akan digeser dari pelayanan, menjadi bisnis dan ini adalah komoditas gitu,” ungkapnya.
Dan hal ini, sambungnya, adalah titik krusial yang perlu masyarakat perhatikan, dalam kondisi seperti ini. “Jangan sampai nanti ya, nanti seakan-akan orang sakit itu memang harus berduit, supaya dia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan,” bebernya.
Padahal, jelas Ilman, dalam Undang-Undang Dasar 1945 pelayanan kesehatan ini adalah hak warga masyarakat, yang dijamin oleh konstitusi. “Kalau kita lihat di Undang-Undang Dasar 45 kita, di pasal 28 itu ada,” jelasnya.
Bahwasannya, lanjut Ilman, setiap warga masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dan itu merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi.
Artinya, sebut Ilman, orang yang sakit itu harusnya dipermudah untuk dapat pelayanan kesehatan itu. “Bukan banyak sekali aturan-aturan yang akhirnya malah menghambat untuk mereka mendapatkan pelayanan yang seharusnya,” pungkasnya.[] Nandang Fathurrohman
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat