Tentara Entitas Yahudi Melakukan Pembantaian Baru di Rafah
13 warga Palestina, termasuk 9 anak-anak, menjadi syahid ketika entitas Yahudi mengebom dua rumah di timur Rafah, selatan Gaza, menurut sumber medis kepada koresponden Anadolu dan pernyataan dari Pertahanan Sipil di Jalur Gaza. Sumber-sumber medis mengkonfirmasi ke Anadolu pada hari Ahad (21/4) bahwa “13 orang syahid, termasuk 9 anak-anak, dalam serangan yang dilancarkan entitas Yahudi terhadap dua rumah di kota Rafah pada Sabtu malam.”
Pada hari Sabtu (20/4), Dinas Pertahanan Sipil di Jalur Gaza mengumumkan pemulihan sejumlah korban serangan udara di sebuah bangunan perumahan di timur kota Rafah, di selatan Jalur Gaza. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa timnya menemukan sejumlah korban dari “pesawat pendudukan yang menargetkan bangunan tempat tinggal bertingkat untuk keluarga Abdul Al, di jalan George, sebelah timur Rafah.”
Dia menjelaskan bahwa timnya “masih berusaha menemukan sejumlah korban dan mencari orang yang hilang.” Sementara saksi mata mengkonfirmasi kepada koresponden Anadolu bahwa tim medis dan tim Pertahanan Sipil menemukan sejumlah korban, termasuk anak-anak laki-laki dan perempuan, dari gedung yang menjadi sasaran.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan bahwa 48 orang menjadi syahid dalam waktu 24 jam di seluruh Jalur Gaza hingga Ahad pagi.
Rafah, kota perbatasan dengan Mesir, tempat sekitar 1,5 juta warga Palestina terkonsentrasi, menurut PBB, berada di bawah pengaruh ancaman dari entitas Yahudi untuk melancarkan serangan darat guna melenyapkan apa yang digambarkan entitas tersebut sebagai benteng besar terakhir Hamas, di Jalur Gaza.
Pada saat pasukan pendudukan meratakan Jalur Gaza, dan lebih dari 34 ribu warga sipil tak berdosa menjadi syahid, para penguasa pengkhianat di negara-negara Muslim puas hanya dengan menonton dan menghitung para syahid, bahkan mereka tidak mengakui pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan, yang lebih buruknya lagi, mereka terus melakukan normalisasi. Sungguh mereka telah buta dan tuli, mereka tidak peduli dengan penghancuran seluruh kota dan pembantaian seluruh penduduk Gaza, sebab yang mereka pedulikan hanyalah kursi mereka yang sudah rapuh (hizb-ut-tahrir.info, 22/4/2024).