Mediaumat.id – Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo, Ph.D. menyebutkan hasil temuan terbaru yang menyimpulkan LGBT bukanlah karena masalah genetik.
“Dari studi 500 ribu orang ini menarik, mereka berusaha melihat apakah ada asosiasi, dari studi asosiasi itu tidak ada satu gay gene, jadi tidak ada satu gen yang berasosiasi dengan perilaku LGBT,” ungkapnya dalam acara Diskusi Online Media Umat: LGBT, Gerakan Politik Global Berbahaya? di kanal YouTube Media Umat, Senin (30/5/2022).
Dari studi yang dilakukan Biobank UK (United Kingdom/Inggris) bersama lembaga komersil genetika lainnya tersebut, menurut Ahmad, justru yang ditemukan adalah gen perilaku gay karena adanya interaksi, bukan karena genetika.
“Yang mereka temukan adalah mungkin ada lima gen yang berinteraksi bersamaan, dan itu bisa menjelaskan delapan hingga 25 persen ketika orang-orang LGBT itu bersamaan. Tapi kalau sendiri tidak ada satu pun yang berperilaku LGBT,” jelasnya.
Maka, ketika LGBT itu disebut orientasi, dan dibandingkan dengan studi tersebut jelas LGBT merupakan pilihan, bukan karena keterpaksaan genetik atau semacam itu.
“Maka akhirnya perlu dianggap bahwa LBGT itu adalah pilihan, dan mungkin bukan genetik, tapi epigenetik yaitu regulasi yang mungkin bisa menjelaskan adanya perbedaan penampakan tapi tidak bisa dijelaskan oleh genetik,” kata Rusdan.
Namun ketika berbicara epigenetik yang menarik adalah epigenetik itu berhubungan dengan adanya asupan lingkungan, bagaiamana tumbuh kembangnya manusia. Maka itulah kenapa ada orang yang tertular LGBT itu karena lingkungan.
“Menariknya kalau kita bicara epigenetik itu ada hubungan dengan asupan lingkungan dan tumbuh kembang bagaiamana pertumbuhan si manusia. Jadi pembahasan LGBT terkait genetika ini kan adalah cara mereka mencari justifikasi, tapi kalau justifikasi itu adalah LGBT itu genetik itu tidak bisa memakai data ini,” pungkasnya.[] Fatih Solahuddin