“Saat ini terjadi kriminalisasi terhadap Islam. Bukan hanya para tokoh dan ormas, Ajaran Islam sekarang menjadi sasaran kriminalisasi oleh orang-orang yang benci kepada Islam.” demikian ditegaskan Dr.Ir. Rahmat Kurnia, MSi dalam Acara Temu Tokoh Sumatera Utara: Menguatkan Ukhuwah di Tengah Kriminalisasi Dakwah (22/4/18).
Acara yang diadakan oleh Majelis Kajian Islam Kaffah dan Lembaga Study Islam Multidimensi di Hotel Garuda Citra Medan, dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagi kalangan. Tampak hadir beberapa tokoh Ormas Islam Sumut: Ustad Timzar Zubil dan Ustadz Yahya Rum (Forum Umat Islam), Ust.Nazaruddin Lubis (Tarekat Naqsyabandiyyah), Ustad Abu Fajar (FPI), drg. Syahbana (DDII Kota Medan), Majelis Mujahidin, PII dan ormas Islam lainnya. Hadir juga beberapa orang pengacara, pengusaha, serikat pekerja muslim dan dosen yang peduli terhadap dakwah Islam.
Lebih jauh, Rahmat Kurnia memberikan contoh ketika orang menggunakan kata kafir maka dianggap melakukan ujaran kebencian. Padahal di dalam Al Quran, orang non muslim jelas disebut kafir. Demikian juga menyampaikan larangan kaum muslimin dipimpin oleh orang kafir yang disebutkan dalam Al Quran. Bila ajaran Al Quran ini disampaikan, maka dianggap menyampaikan kebencian kepada kelompok tertentu.
Menghadapi kondisi ini, Rahmat Kurnia menyampaikan agar Umat Islam terutama tokoh-tokoh umat hendaknya menguatkan ukhuwah dan persatuan. Dakwah Islam harus terus diperjuangkan agar berbagai bentuk kriminalisasi tersebut bisa dihadapi.
Ustad Marwan Rangkuti yang berbicara pada sesi pertama menegaskan umat Islam harus menguatkan ukhuwah yang dilandasi dengan Aqidah Islam. Di sampaing itu perlu juga saling bertoleransi terhadap masalah-masalah yang sifatnya cabang (furu’iyah).
Temu tokoh berlangsung semakin akrab dalam sesi dialog.
Puji Hartono dari Majelis Mujahidin menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Suriah, kini terjadi di Indonesia. Syiah berkuasa di Suriah dan membantai kaum muslimin. Kita perlu bersinergi dan bersatu agar menjadi kuat.
Indra Syafi’I, ketua serikat pekerja Muslim yang juga dosen di sebuah perguruan tinggi swasta menyampaikan keresahan, dengan masuknya jutaan pekerja asing dan mengancam pasar tenaga kerja di dalam negeri.
Ustad Timsar Zubil (FUI) menyampaikan sikap bahwa kita perlu bersikap adil dan jujur. Ketika ulama su’ yang bersalah, cenderung dibela dan didiamkan. Kita harus bela dan patuhi ulama yang lurus, yang membela kepentingan umat.
Di akhir acara, Rahmat Kurnia kembali menegaskan kita harus tetap berjuang di jalan Islam. Kaum Muslimin harus meyakini hanya Allah yang akan memenangkan perjuangan Umat ini. Satu-satunya jalan agar mendapat pertolongan Allah adalah dengan tetap berjalan lurus membela agama Allah.[]