Tempatkan Senjata Nuklir di Polandia, AS Pastikan Hegemoninya di Dunia
Mediaumat.id – Penempatan senjata nuklir Amerika Serikat (AS) di Polandia yang membuat Rusia keberatan, dinilai Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana sebagai upaya AS memastikan hegemoninya di dunia.
“Sangat kentara bahwa penting bagi AS untuk memastikan hegemoninya di dunia termasuk di Eropa, dan melemahkan setiap negara yang mengancam posisinya sebagai adidaya global, termasuk Rusia di dalamnya,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Ahad (10/4/2022).
Budi mengatakan, sejak runtuhnya Uni Sovyet, NATO melakukan perluasan keanggotaannya meliputi bekas sekutu dari Uni Sovyet yang telah bubar, termasuk di dalamnya Polandia. Sebab Polandia adalah negara yang memiliki teritori yang cukup luas dan dekat dengan Rusia.
Budi melihat, kerja sama militer AS dan Polandia sudah terjalin sejak tahun 1999, ketika Polandia masuk ke dalam NATO. Dan hubungannya dengan AS terus meningkat, mengingat posisi strategsi yang dimiliki oleh Polandia.
Sejak 2018, Polandia meminta AS untuk menguatkan basis militer Eropanya di Polandia, dan menggesernya dari Jerman. Dan salah satu isunya adalah juga mencakup keberadaan persenjataan nuklir yang dimiliki AS.
Sudah Lama
Dengan demikian kata Budi, sebenarnya relasi militer AS – Polandia sudah terjalin dan menguat sebelum Krisis Ukraina. Namun sudah tampak sedari awal bahwa tujuannya adalah untuk mengantisipasi eksistensi Rusia sebagai rival AS di kawasan Eropa, khususnya di Eropa Timur.
Budi membeberkan, di dunia ini seakan-akan bom Nuklir hanya boleh dimiliki oleh AS dan sekutunya. Hal ini disebabkan kekuatan nuklir adalah kekuatan persenjataan yang memiliki daya hancur yang luar biasa/weapon of mass destruction (WMD).
Oleh karena itu kekuatan ini harus dijaga agar tetap dikuasai oleh negara-negara yang sekarang sedang berkuasa (status quo) dan tidak boleh dimiliki oleh negara-negara lain, terlebih yang berseberangan kepentingannya. Dengan begitu AS akan tetap menjaga hegemoninya.
“Itulah yang dilakukan AS dan sekutunya. Kekuatan nuklir dijaga hanya dimiliki oleh mereka dan sekutunya, tidak boleh oleh pihak lain, termasuk Iran di dalamnya,” ucap Budi.
Sikap Umat
Terakhir menurut Budi, untuk menyikapi hegemoni AS dalam setiap krisis termasuk dalam krisis Ukraina ini, Umat Islam membutuhkan negara yang bisa merealisasikan tujuan-tujuan Islam. Negara yang lepas dari hegemoni kapitalisme global AS, atau ideologi lain yang berseberangan dengan Islam. Negara yang mandiri, otonom, tidak membebek kepada kekuatan global mana pun.
“Itulah yang dulu diperankan oleh negara Islam yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan dilanjutkan pada masa kekhilafahan berikutnya,” pungkas Budi.[] Agung Sumartono