Tegaknya Peradaban Islam selama 1300 tahun, FDMPB: Berawal dari Isra Miraj

 Tegaknya Peradaban Islam selama 1300 tahun, FDMPB: Berawal dari Isra Miraj

Mediaumat.news – Tegaknya peradaban Islam selama 1300 tahun dinilai Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra, M.M., berawal dari peristiwa Isra Miraj.

“Korelasi antara Isra Miraj dan tegaknya peradaban Islam di zaman nabi, dilanjutkan para sahabat, dan sampai 1924 di Turki Utsmani itu ada keberlanjutan. Saya sebut ada korelasi yang kuat antara Isra Miraj dengan Khilafah Islamiyah,” tuturnya dalam acara Kabar Malam: Isra Miraj dan Urgensi Khilafah, Jum’at (12/03/2021) di kanal YouTube News Khilafah Channel.

Menurutnya, peristiwa Isra dan Miraj kemudian setahun berdirinya Daulah di Madinah, lalu ditinggal Rasulullah SAW dan dilanjutkan Khulafaur Rasyidin yang empat, kemudian dilanjutkan lagi tegaknya Daulah Abbasiyah, Daulah Umayyah dan Daulah Utsmaniyah mempunyai hubungan yang erat.

“Itu bertahan selama 1300 tahun. Rentang waktu 1300 tahun itu tentu satu masa yang sangat panjang dalam konteks peradaban Islam dan semua dimulai dari peristiwa Isra Miraj dan tegaknya Daulah Madinah. Di situlah korelasinya,” ujarnya.

Ahmad menilai, peristiwa Isra Miraj saat itu menggoncang Makkah dan menjadi seleksi alam bagi penduduknya. “Orang yang murtad menjadi murtad. Orang yang beriman menjadi beriman. Akhirnya kan terseleksi di situ. Jadi, di Makkah sendiri sudah ada seleksi alam,” tandasnya.

Orang-orang yang berkomitmen besar kepada Islam, lanjutnya, kemudian bersama Rasulullah SAW mendirikan daulah pertama di Madinah. “Rasulullah awalnya mengutus sahabat untuk ke Madinah. Kemudian Musab bin Umair diutus oleh Rasulullah ke Madinah untuk menjelaskan tentang hukum-hukum Islam. Jadi, sahabat ini disiapkan Rasulullah bersama orang-orang yang kelak akan menopang tegaknya daulah,” ungkapnya.

Di Madinah sendiri, menurutnya, Musab bin Umair sudah disiapkan bersama orang-orang yang akan menyambut tegaknya daulah pertama kira-kira jaraknya satu tahun dari perintah hijrah.

“Perintah hijrahnya itu ke Madinah yakni satu tahun setelah peristiwa Isra Miraj. Satu tahun setelah hijrah itu ada proses persiapan daulah. Ada korelasi. Jadi, Allah mengatur persiapan tegaknya daulah itu dengan ada waktunya yakni satu tahun. Pertama, dari orang-orang yang kelak akan menopang daulah, dan yang kedua, wilayah yang disiapkan selama setahun yakni di Madinah. Karena daulah tentu ditopang oleh banyak variabel seperti SDM-nya, ada jaminan keamanan dan seterusnya,” jelasnya.

Ia melihat, ada korelasi antara peristiwa Isra Miraj dan tegaknya daulah dengan khilafah yang begitu panjang dan menjadi bagian dari imperium Islam yang diakui oleh dunia. Bahkan para ilmuwan non Muslim pun mengakui bahwa itulah zaman-zaman keemasan yakni zaman-zaman kebaikan dan kemuliaan.

“Itukan satu peristiwa sejarah yang tidak boleh terlupakan. Namun, kita melihat 1924, khilafah kemudian runtuh. Semuanya hancur. Umat Islam yang dulunya bersatu padu dalam satu kepemimpinan kemudian terpecah belah menjadi lebih dari 57 negara,” ujarnya.

Ia menilai, salah satu esensi khilafah adalah ukhuwah dan dakwah menyebarkan Islam ke seluruh dunia. “Mulai dari zaman Nabi hingga masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. Artinya 100 tahun setelah Rasulullah, Islam sudah masuk ke Nusantara. Saat itu dakwah begitu efektif dengan adanya daulah yaitu dua pertiga dunia dikuasai, ke dalam kekuasaan Islam,” ungkapnya.

Namun, ia menyayangkan saat ini dakwah dihambat, dicurigai dan dikriminalisasi. Menurutnya, itu karena tidak ada benteng pelindungnya yakni daulah. “Ketika daulah tidak ada maka syariah kemudian menjadi objek tertuduh. Seolah-olah syariah inilah yang merusak. Padahal faktanya tidak. Faktanya, dulu syariah hadir bersama Rasul untuk meng-counter dan menggantikan hukum jahiliah pada saat itu. Begitu juga menghadirkan syariah hari ini, sebenarnya juga untuk meng-counter dan menggantikan sistem kapitalisme komunisme,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia berpesan agar menjadikan peristiwa Isra Miraj ini untuk berkomitmen memunculkan kembali spirit dakwah dan perjuangan demi mengembalikan kejayaan Islam.

“Nah, inilah pentingnya yakin dan kemudian istiqamah. Saya kira ini pesan singkat dari saya ini, untuk diri saya dan juga untuk seluruh kaum Muslimin dalam memperingati Isra Miraj itu, kita ambil spirit dan esensinya untuk menghidupkan kembali spirit dakwah dan perjuangan untuk mengembalikan kejayaan Islam,” ujarnya.

Menurutnya, Rasulullah SAW berdakwah juga sangat banyak halangannya. Begitu juga hari ini. “Oleh sebab itu, jika hari ini kemudian kita mengambil posisi dakwah dan perjuangan untuk mengembalikan kejayaan Islam yang memberikan perlindungan kepada dunia, itu juga tidak sepi dari ujian dan tantangan,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *