Mediaumat.info – Langkah pemerintah menawarkan investasi sektor kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada para pengusaha Cina menurut Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menunjukkan negara dalam keadaan bahaya.
“Maka ini adalah langkah yang terang benderang terlihat dengan jelas bahwa negara sebetulnya dalam keadaan bahaya, langkah Presiden Joko Widodo sangat berbahaya. Dalam hal ini menawarkan investasi sektor kesehatan di IKN itu kepada para pengusaha Cina,” ujarnya dalam video Proyek IKN Mau Lanjut Atau…, Jumat (1/12/2023) di kanal YouTube Justice Monitor.
Iwan melihat, tawaran Presiden Jokowi pada pengusaha-pengusaha Cina itu adalah sektor strategis semuanya, yakni sektor kesehatan, pendidikan dan juga infrastruktur. Jadi bisa dibayangkan kalau dua kebutuhan pokok masyarakat yaitu pendidikan dan juga kesehatan diberikan kepada swasta. Sebab sektor ini merupakan kebutuhan hajat hidup semua orang.
Menurut Iwan, kalau menggunakan sudut pandang Islam ini hal yang sebetulnya haram dilakukan. Karena di dalam sektor-sektor publik ini justru Islam memerintahkan negara memberikan layanan secara gratis dan berkualitas.
Sebab, jelas Iwan, kalau itu dikelola oleh para pengusaha maka sudah pasti akan berbayar sehingga tidak semua orang bisa mengakses terkait dengan pendidikan dan kesehatan. Semakin mewah layanan yang diberikan, maka biayanya tentu juga akan semakin tinggi, sebab pengusaha akan selalu mencari untung dan tidak mau rugi.
Terakhir Iwan mengatakan, Indonesia meskipun sudah menyatakan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, akan tetapi pada saat melakukan proses pembangunan apabila memiliki ketergantungan pada investor dan berutang kepada negara lain, maka pada akhirnya kebijakan negara rentan didikte oleh negara lain.
Ia mengingatkan, bagaimana nasib negeri ini ke depan jika negara didikte oleh negara lain sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat negara sangat terasa tidak pro kepada rakyat, tetapi lebih mendengarkan apa yang diarahkan oleh negara-negara yang sudah memberikan utang dan memberikan investasi. Dan pada akhirnya yang menjadi korban masyarakat luas.
“Ini sudah terlihat dengan jelas dan tentu ini tidak baik sangat berbahaya buat negara dan juga proyek ini bisa tidak optimal dan bisa jadi yang berkuasa di proyek ini nanti asing,” pungkas Iwan.[] Agung Sumartono