Mediaumat.id – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menanggapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyebut Israel telah membunuh 355 warga Palestina dan melukai lebih dari 16 ribu lainnya selama tahun 2021.
“Terkait dengan laporan yang menyatakan tahun 2021 Zionis telah membunuh 355 warga Palestina dan melukai lebih dari 16500 lainnya, hal ini menunjukkan beberapa poin,” tuturnya kepada Mediaumat, Ahad (17/4/2022).
Pertama, kekejaman penjajah Yahudi yang sampai sekarang belum dan tidak memberhentikan kejahatannya kepada umat Islam di Palestina.
Kedua, kenapa pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan penjajah Yahudi ini terus berlangsung? Menurutnya, ini jelas karena penjajah Yahudi ini didukung oleh negara-negara Barat yang melahirkannya seperti Inggris dan kemudian memeliharanya dengan sepenuh hati yaitu Amerika Serikat (AS). “Jadi tentara tentara Zionis ini dengan mudahnya membunuh kaum Muslim karena mereka tahu AS akan tetap di belakang mereka apa pun yang akan mereka lakukan,” ujarnya.
Ketiga, pembunuhan-pembunuhan ini terjadi karena pengkhianatan penguasa-penguasa negeri Islam. “Alih-alih mereka mengirimkan tentaranya untuk membela umat Islam di Palestina dan membebaskan Palestina dari cengkraman penjajah tapi justru yang mereka lakukan adalah ramai-ramai melakukan normalisasi mengakui keberadaan penjajah Yahudi ini,” sesalnya.
“Jelas, ini merupakan bentuk pengkhianatan penguasa-penguasa Arab,” tegasnya.
Keempat, pembunuhan-pembunuhan yang terjadi semakin menunjukkan kepada kaum Muslim butuhnya satu negara yang melindungi umat Islam di Palestina dan membebaskan Palestina dari penjajahan. “Tidak ada pilihan lain kecuali negara khilafah ala minhajin nubuwwah yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia, memobilisasi tentara-tentara mereka untuk membebaskan palestina dari penjajahan Yahudi,” katanya.
“Bukan hanya bersiap untuk membebaskan Palestina, tapi juga bersiap menghadapi negara-negara imperialis seperti AS,” tambahnya.
Poin terakhir, apa yang terjadi terhadap umat Islam di seluruh dunia terutama di Palestina ini seharusnya semakin menyadarkan umat Islam bahwa shaum-nya umat Islam di bulan Ramadhan ini tidak boleh dibatasi hanya dalam bentuk ketaatan-ketaatan yang sifatnya individual atau ritual, tapi lebih jauh lagi membentuk ketaatan yang totalitas yaitu berupa penerapan seluruh syariat Islam dan penegakan khilafah.
“Karena inilah ketaatan yang hakiki yakni hukum-hukum Allah bisa dilaksanakan dan umat Islam bisa memiliki pelindung dan perisai yang menyelamatkan mereka dari kekejaman musuh-musuh Islam,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it