Mediaumat.id – Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) Dr. Muhammad Taufiq mengatakan tak perlu jenderal untuk menangani kasus dugaan aliran dana tambang ilegal milik Ismail Bolong ke sejumlah petinggi Polri.
“Ini tidak perlu jenderal, ini Ajun Komisaris Polisi aja selesai,” tuturnya dalam Live Perspektif KPAD: Kapolri Buka Suara, Dugaan Dana Tambang Ilegal. Titik Terangkah??!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, jika dipelajari dari sisi kriminologi kenapa banyak kejahatan justru dilakukan oleh kepolisian setidaknya ada empat sebab. Lingkungan memberikan kesempatan, lingkungan pergaulan itu memberikan contoh yang tidak baik, lingkungan ekonomi (pameran kekayaan, berleha-leha), dan lingkungan strata polisi itu yang berbeda.
Penyimpangan
Secara khusus, ia mencatat sebab terjadinya penyimpangan di tubuh Polri, di antaranya adalah munculnya kepemimpinan birokrat yang feodal. “Jadi dalam polisi masih berkembang yang seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya, dalam Polri belum ada optimalisasi sistem penilaian kerja sebagaimana tentara yang memiliki manajemen sistem.
“Kita lihat misalkan Ferdy Sambo, kalau saya lihat dari track record/jenjang karirnya/dari prestasinya itu tidak ada,” jelas Taufiq.
Karena itu, menurutnya, langkah-langkah perbaikan agar polisi itu menjadi baik adalah dengan perbaikan instrumen terlebih dulu. Kemudian, ada penilaian dan pembinaan karir Polri. Harus ada reformasi struktur, reformasi instrumen dan reformasi kultur.
Namum, ia mengatakan, yang susah dari itu adalah kemauan dan komitmennya. “Yang susah itu adalah kemauan dan komitmennya, ingin tidak merevitalisasi dan mereorganisasi polisi sehingga masyarakat menaruh harapan,” pungkasnya.[] Ade Sunandar