Mediaumat.id – Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi menilai Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak akan menempuh atau memberikan status kekebalan kedaulatan kepada Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MbS) terkait kasus pembunuhan Khashoggi, namun justru akan dijadikan alat oleh Amerika Serikat (AS) untuk terus menekan.
“Ini justru akan dijadikan alat oleh Amerika untuk terus menekan MbS,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, itu biasa dilakukan oleh Amerika terhadap rezim-rezim represif dan kriminal. Amerika seolah-olah membiarkan bahkan kadang-kadang malah mendukung. Namun, pada waktunya akan digunakan secara tepat untuk melakukan penekanan atau tindakan hukum terhadap kejahatan kriminal tersebut.
“Ini yang membuat Amerika akan memainkan ini, menarik ulur status MbS ini. Jadi bukan karena Amerika gamang untuk menghukum MbS,” ungkapnya.
Selain itu, Farid menilai liberalisasi yang dilakukan oleh MbS pada sektor ekonomi maupun liberalisasi tingkah laku dan liberalisasi pemikiran akan menguntungkan AS.
“Saudi selama ini yang dia diposisikan seolah-olah negara yang mewakili Islam atau mewakili satu pemahaman tertentu, justru selama ini digunakan oleh Amerika untuk kepentingan-kepentingan Amerika,” jelas Farid.
Jadi, Saudi digunakan oleh AS semacam perangkap terhadap aktivis-aktivis politik Islam.
“Selama ini kalau kita lihat Amerika juga menggunakan Saudi sebagai semacam perangkap terhadap aktivis-aktivis politik Islam, dalam posisi Saudi yang dikesankan seolah-olah adalah pembela Islam dan kaum Muslim,” pungkasnya.[] Ade Sunandar