Mediaumat.info – Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 yang ditandatangani pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dengan mengusung tema ‘Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan’, dinilai tidak ada artinya dan berbahaya bagi umat Muslim.
“Jadi sudahlah tidak ada artinya, berbahaya pula untuk umat Muslim,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.info, Sabtu (7/9/2024).
Menurut Iwan, deklarasi ini sama dengan deklarasi dan berbagai himbauan yang sering di dengar oleh masyarakat dengan narasi kemanusiaan dan dialog antaragama dipandang jadi solusi berbagai krisis di dunia. Padahal, berkali-kali cara itu gagal untuk mengatasi berbagai konflik, seperti genosida oleh entitas Yahudi terhadap warga Palestina, juga di Myanmar. Atau, menghentikan islamfobia di jantung umat Nasrani di Eropa.
Iwan membeberkan, akar persoalan berbagai krisis dan kekerasan di dunia adalah imperialisme yang digerakkan Barat. Entitas Yahudi takkan mampu bertahan di Palestina tanpa keberadaan negara-negara Barat Nasrani seperti Inggris dan AS.
Oleh karena itu kata Iwan, solusi yang harus diambil bukanlah dialog antaragama atau seruan kemanusiaan, tapi menghukum negara-negara Barat yang mensponsori imperialisme di dunia agar menghentikan tindakannya. Sehingga deklarasi seperti itu bukan solusi, tapi justru melanggengkan tindakan Barat yang keji terhadap negara dunia ketiga, khususnya kaum Muslim. Selama tidak ada tindakan tegas yang bersifat militer, kekerasan yang disponsori Barat seperti AS dan Inggris akan terus berjalan.
“Disisi lain, deklarasi yang menyerukan dialog antaragama itu berisi muatan pluralisme dan sinkretisme yang bertentangan dengan Islam,” pungkas Iwan. [] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat