Tabligh Akbar Ponpes Alhusna Karawang: “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah saw”

Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj 1440 H, Pondok Pesantren Alhusna menggelar acara Tabligh Akbar dengan tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah saw”. Acara yang diadakan di masjid Alhusna Cikampek pada hari Ahad 17 Maret 2019 ini dihadiri ratusan jamaah dan tokoh ummat dari daerah Karawang, Purwakarta dan sekitarnya.

Dalam sambutanya KH. Ahmad Zainuddin Qohar Pimpinan Ponpes Alhusna menyampaikan sepenggal peristiwa saat Rasulullah menjalani Isra’ Mikraj. Peristiwa yang dimaksud adalah ketika Rasulullah Muhammad saw mengimami shalat para nabi terdahulu. Menurut beliau peristiwa ini menjadi isyarat kepemimpinan yang akan diterima oleh Nabi saw atas seluruh ummat manusia.

“Para Rasul adalah pemimpin bagi setiap umatnya, setelah diutusnya Rasulullah maka kepemimpinan seluruh umat diserahkan kepada Beliau. Inilah maksud tersirat ketika Rasulullah menjadi imam para nabi dalam peristiwa mikraj”. tutur Kyai Zain.

Dalam sesi qaul Ulama, DR. KH. Azi Ahmad Tadjudin, MAg. Komisi Fatwa MUI Purwakarta mengungkapkan kebobrokan kepemimpinan saat ini yang tidak menggunakan syariat Islam sebagai aturan hidup. Sehingga umat harus kembali kepada Islam, kembali kepada kepemimpinan yang diwariskan Rasulullah saw.

“Kepemimpinan yang tidak berdasarkan pada syariat Islam terbukti membawa kerusakan diberbagai aspek kehidupan, maka umat harus kembali kepada kepemimpinan yang telah dicontohkan Rasulullah saw”, ungkapnya.

Disamping itu masih ada orasi lain yang disampaikan, diantaranya; Ust M Irda dari MT Nurul Islam Rawamerta Karawang, KH Asep Djamaludin ponpes Nurrahman Bongas Purwakarta, Ust Abu Fatih koord Forum Mudzakarah Ulama, Ust Wahyu Hidayat pengisi Munara Cahaya DSK FM Karawang dll. Semua Ulama dan Ustadz yang hadir turut menguatkan tentang pentingnya penegakkah Khilafah.

Dalam orasi penutup Ustadz Roni Ruslan pimpinan Pondok Pesantren Karyawan & Profesi Darussalam Purwakarta menjelaskan pentingnya peran ummat dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Beliau mengungkapkan jika umat Islam ingin keluar dari keterpurukan maka umat harus ambil bagian dalam urusan mulia ini. Perjuangan penegakkan Islam secara kaffah bukan milik suatu kelompok tertentu, seperti HTI saja, tapi untuk seluruh manusia yang beriman. Dan secara khusus kami berterimakasih pada HTI yang telah mengingatkan kami, tentang pentingnya penegakkan khilafah. Maka dari itu bergabung dan mengikuti arahan politik Hizbut Tahrir adalah perkara yang meniscayakan terwujudnya cita-cita tegaknya bangunan pemersatu ummat, Khilafah Islamiyah.

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara kaffah (keseluruhan)”, ungkapnya saat ngutip salah satu ayat Al Qur’an.

“Jika kita beriman maka wajib bagi kita ikut mengambil bagian dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Hanya dengan Khilafah, Islam bisa diterapkan secara kaffah”, tegasnya. []

Share artikel ini: