Tabligh Akbar Karawang: Amar Ma’ruf Nahiy Mungkar Selamatkan Negeri
Ahad 29 September 2019, ratusan umat Islam kabupaten Karawang menghadiri tabligh akbar yang diadakan di masjid Aliyah Karawang. Acara yang dilaksanakan mulai ba’da sholat Ashar sampai Maghrib ini mengangkat tema: “Amar Ma’ruf Nahiy Mungkar Selamatkan Negeri “.
Tabligh Akbar kali ini mendatangkan tiga pembicara Nasional. Pembicara pertama adalah Ustadz Roni Ruslan, pimpinan pondok pesantren Darussalam Purwakarta. Pembicara kedua adalah Ustadz Irwan Saifullah dan pembicara ketiga adalah Ustadz kondang Sugi Nur Raharja atau yang sering disapa Gus Nur.
Tema yang diangkat dalam Tabligh Akbar kali ini sangat relevan dengan kondisi di negeri ini. Dimana tampak sekali upaya sistematis yang dilakukan penguasa untuk membendung amar ma’ruf nahiy mungkar yang dilakukan ummat terhadap berbagai kebijakan penguasa.
Ustadz Roni Ruslan menjelaskan “Sampai saat ini ummat masih sangat membutuhkan para ulama untuk membangkitkan pemikiran ummat yang merosot”. Beliau juga menjelaskan kunci kekuatan ummat Islam ada pada tiga perkara. Pertama aqidah Islam, kedua keadilan hukum Islam dan yang ketiga adanya kepemimpinan atau Amirul Mukminin. Maka letak kelemahan ummat Islam saat ini salah satunya juga karena tidak adanya kepemimpinan Islam.
Selanjutnya Ustadz Irwan Saifullah selaku pembicara kedua beliau berpesan kepada jamaah agar tetap istiqomah dalam menjalankan amar ma’ruf nahiy mungkar. Beliau menjelaskan bahwasanya amar ma’ruf nahiy mungkar memiliki kedudukan yang istimewa dan pahala yang sangat besar.
“Seutama-utamanya jihad adalah mengatakan kebenaran kepada penguasa yang dzalim ” Ungkapnya .
Beliau mengutip hadist dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud)
Melanjutkan apa yang disampaikan Ustadz Irwan, Gus Nur menyampaikan kondisi bangsa Indonesia yang sedang sakit. Penguasa yang zalim, korupsi merajalela, hutang menggunung, beban rakyat yang terus meningkat dan lain-lain. “Negeri ini sedang sakit parah namun tidak ada tanda-tanda kesembuhan, karena penguasa tidak memikirkan jalan keluar tetapi malah sibuk mencari kambing hitam. Ulama dikriminalisasi, ormas Islam dibubarkan, ummat Islam dituduh radikal dan lain sebagainya,” ungkapnya. Di akhir tausiyahnya Gus Nur mengatakan bahwa satu-satunya obat bagi bangsa Indonesia adalah hijrah. Hijrah dari sekulerisme menuju syariat, hijrah dari liberalisme menuju syariat.
Sebagai penutup acara, dipanjatkan doa untuk keselamatan negeri yang dipimpin Ustadz Muhammad Irda pengasuh majelis ta’lim Nurul Islam Karawang.[]