Mediaumat.news – Menanggapi Lembaga survei Puspoll yang menempatkan PDIP sebagai partai yang paling bersih dari kasus korupsi, Dosen dan Peneliti Statistika Kuantitatif Dr. Kusman Sadik mengingatkan publik agar mewaspadai kamuflase sains.
“Secara sains, pada dasarnya teknik survei dirancang untuk mengetahui opini publik bukan untuk membangun opini publik. Namun faktanya seringkali survei digunakan sebagai kamuflase sains, karena yang dituju bukan mengetahui opini publik melainkan membangun atau memengaruhi opini publik,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Senin (24/5/2021).
Menurutnya, ciri kamuflase sains adalah menutupi kenyataan dengan alasan sains. “Publik pasti tahu kasus korupsi besar di negeri ini seperti buronnya Harun Masiku, korupsi bansos, dan sebagainya. Publik juga pasti tahu pelakunya berasal dari partai apa,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia merasa aneh kalau partai tersebut kemudian disebut paling bersih berdasar survei. “Wajar kemudian publik bertanya, siapa sebenarnya responden dalam survei tersebut?” ungkapnya.
Ia pun menilai, wajar orang ragu pada hasil suatu survei jika kredibilitas dan netralitas lembaga surveinya masih dipertanyakan. “Sebab survei itu tidak hanya terkait metodologi, tapi juga terkait siapa yang melakukannya, apalagi terkait politik,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ia berharap, masyarakat harus kritis pada hasil survei dengan mencermati kredibilitas lembaga surveinya. Apakah termasuk lembaga yang biasa menyuarakan yang benar ataukah lembaga yang biasa menyuarakan yang bayar. “Apalagi fakta politik pragmatisme saat ini selalu terkait dua hal yakni uang dan kekuasaan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it