Survei Sebut Kinerja Jokowi-Ma’ruf Menurun, Ini Tanggapan Aktivis ‘98

 Survei Sebut Kinerja Jokowi-Ma’ruf Menurun, Ini Tanggapan Aktivis ‘98

Mediaumat.news – Dari aspek penurunan, Aktivis ’98 Agung Wisnuwardana sepakat dengan hasil survei Indonesian Presidential Studies (IPS) yang menyebut kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin mengalami penurunan. “Dari aspek penurunan, saya sependapat,” ujar Agung Wisnuwardana kepada Mediaumat.news, Jumat (23/04/2021).

Tapi, terkait penurunan dari angka penurunan dari 49,9 persen (September 2020) ke angka 47,1 persen (Maret 2021) sebagaimana yang dilaporkan IPS, Agung tidak sependapat. “Sebab, bisa dimungkinkan angkanya bisa di bawah itu,” tegasnya.

Pasalnya, Agung berargumen, multistage random sampling (sampel acak bertingkat) dengan responden 1200 yang dilakukan dalam survei tersebut sangat belum memenuhi standar penelitian indeks kepuasan masyarakat. “Apalagi jumlah penduduk Indonesia sampai 200-an sekian juta,” tandasnya.

Menurutnya, indikasi-indikasi yang dapat membuat masyarakat tidak puas sangat terlihat. Di antaranya, indeks keberlanjutan pangan Indonesia masih di bawah Ethiopia, berdasarkan The Economist Intelligence Unit tahun 2018.

Kemudian dari aspek pertanian. Pemerintah melakukan penghentian pembukaan sawah baru dengan disertai kebijakan impor beras di tengah kondisi petani yang akan panen raya. “Ini kan menunjukkan ketidakberpihakan pada masyarakat,” jelasnya.

Di sisi lain, sektor BUMN Karya (infrastruktur) yang sebagian besar keadaannya di ambang kebangkrutan. “Mereka mengalami kerugian yang sangat besar dan terjerat utang yang hampir menghabiskan aset mereka,” ungkapnya.

Sedangkan dari aspek ekonomi, lanjutnya, utang Indonesia saat ini sudah melebihi Rp6000 triliun. Ditambah pertumbuhan ekonomi yang masih mandek di bawah lima persen, menurut Agung, hal itu menunjukkan kondisi yang tidak mampu bangkit lagi.

“Banyak sekali indikasi yang menunjukkan kinerja Jokowi-Ma’ruf amin itu buruk. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun akan menyerahkan masalah ekonominya ke IMF,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *