Assalāmu’alaikum wa rahmatullāhi ta’āla wa barakātuh. Wahai Amirul Mukminin, Semoga Allah melindungi Anda dan mengarahkan langkah Anda menuju apa yang dicintai dan diridhai-Nya.
Seperti yang Anda ketahui, wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kami dahulu berada dalam kebodohan akut yang membutakan kami dari melihat kebenaran dan kenyataan, sehingga banyak dari kami yang abu-abu terhadap beberapa hukum syariah, bahkan banyak dari kami tidak memahami hukum syariah kami yang lurus. Wahai Amirul Mukminin, kami terombang-ambing dalam kebodohan yang membuat kami tidak mengetahui hukum agama kami di segala bidang, bahkan kami tidak mengetahui mana yang haram dan mana yang halal, sehingga kami bingung tentang apa yang dibolehkah dan yang tidak, akibatnya banyak dari kami yang berbuat dosa dan melakukan hal-hal yang diharamkan tanpa ilmu yang memandunya. Juga, banyak dari kami yang tidak mampu mengajari anak-anaknya hukum-hukum Allah SWT. Kemudian Allah SWT menganugerahkan kepada kami kemenangan, kekuatan, dan kekuasaan di muka bumi, lalu Allah SWT menyempurnakan nikmat-Nya atas kami dengan keberadaan Anda sebagai Khalifah yang memerintah kami dengan hukum Allah, sehingga manusia hidup di bawah pemerintahan Islam dan keadilannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami mengirimkan surat ini untuk mengingatkan Anda agar memilih yang terbaik orang-orang yang ada dalam lingkaran Anda, dan mereka yang memimpin kami, sehingga Anda semua menjadi teladan dan pembimbing bagi umat ini dalam memahami hukum-hukum syariah, juga agar Anda menerapkan hukum-hukum Allah sebagaimana yang dicintai dan diridhai-Nya.
Terakhir, wahai Amirul Mukminin, kami benar-benar memohon untuk tidak mengembalikan kami pada kebodohan yang dulu menyelimuti kami, dan berusahalah untuk meningkatkan kesadaran kami akan hukum-hukum agama kami, sehingga Anda menjadi penolong dan perisai kami. Wahai Amirul Mukminin, bersunggguh-sungguhlah dalam menerapkan hukum Allah dan tidak mengabaikannya. Ingatlah, bahwa kedudukan yang sedang Anda kuasai adalah amanah dan kewajiban untuk dipertanggungjawabkan, bukan kehormatan untuk kebanggaan.
Wassalamu’alaikum, wahai Amirul Mukminin, dalam lindungan dan pemeliharaan Allah, semoga Allah menjadikan Anda sebagai aset Islam, penolong bagi kami, dan perisai yang dengannya kami belindung dan di belakangnya kami berperang. [Dr. Mahir Shalih rahimahullah]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 1/4/2022.