Mediaumat.id – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menilai sulit untuk menjadikan PBB sebagai landasan membangun peradaban Islam.
“Bagi umat Islam pilihannya agak sulit ketika menjadikan PBB sebagai landasan membangun peradaban Islam,” ungkapnya dalam acara Dialogika: PBB; Untuk Kebaikan Umat Islam atau Sebaliknya? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Sabtu (11/2/2023).
Pasalnya, ungkap Wahyudi, dari awal Piagam PBB tidak didesain untuk menjadi pondasi membangun peradaban Islam. Namun, PBB memang dibentuk untuk menjaga kepentingan negara pemenang perang.
“Itu sebenarnya justru menjadi alat sebagai legitimasi bagi negara-negara kuat, negara pemenang perang, untuk melakukan hegemoni lebih jauh,” jelasnya.
Hegemoni tersebut, menurut Wahyudi, tampak dari adanya hak istimewa pada negara-negara pemenang perang (hak veto).
Karena itu, ia menegaskan, kaum Muslim tidak bisa terlalu berharap banyak kepada PBB. “Kaum Muslim tidak akan mendapatkan benefit yang cukup dengan kehadiran PBB, sekadar menjaga keamanannya pun dia tidak mampu menjaga, termasuk menjaga ketertiban dunia juga tidak mampu,” bebernya.
Persoalan Palestina misalnya, sampai hari ini tidak selesai, termasuk persoalan di Myanmar dan Uighur juga sampai hari ini tidak selesai. “Kalau kita bilang, memang tidak ada yang selesai. Karena itu tidak sesuai dengan desain dan kepentingan negara-negara maju,” pungkasnya.[] Ade Sunandar