Suksesnya Acara Ekspo Rajab 1443 H di Koporaya Bandung Selatan
Ekspo Rajab 1443 H yang diselenggarakan secara nasional, telah terselenggara dengan sangat meriah dan mendapat respon positif dari berbagai elemen ummat. Salah satunya di Kabupaten Bandung Selatan.
Masjid Al-Furqan yang terletak di Desa Rancamanyar menjadi saksi bisu terlaksananya nonton bareng film dokumenter yang berjudul Jejak Khilafah di Tatar Sunda 3 (13/2). Acara ini dihadiri oleh masyarakat sekitar, para peserta yang hadir merasa tercerahkan atas sejarah yang selama ini terkaburkan dan terkuburkan.
Dimana Film JKTS 3 ini bercerita mengenai hubungan antara kerajaan-kerajaan di Nusantara –terlebih pasca runtuhnya Majapahit– dengan Kekhilafahan Turki Ustmani, yang ternyata Nusantara ini memiliki hubungan yang erat bahkan bisa dikatakan termasuk bagian dari Kekhilafahan Turki Utsmani.
Tidak hanya sampai di situ,pada salah satu bagian film ini bercerita mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada saat para tokoh bangsa berdiskusi mengenai perumusan dasar negara, para tokoh muslim menginginkan penerapan syariat Islam. Namun ide ini ditolak oleh para kaum nasionalis. Setelah perdebatan yang cukup hangat, para tokoh muslim dengan para tokoh nasionalis menyetujui kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa dan penerapan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Namun sangat disayangkan, saat dimana Piagam itu akan dibacakan,M. Hatta diduga lupa tidak membawa teks yang telah disepakati. Yang di kemudian hari, ummat Islam dikhianati dengan hilangkannya 7 kata pada piagam tersebut.
Pada Malam harinya (13/2), kegiatan Ekspo Rajab ini dilanjutkan dengan Diskusi Tokoh dengan tema “ Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam” yang berlokasi di Mesjid Ansharullah – Bojong Soang. Yang menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya, Ustadz Iman Indrakusumah, S.H., Dr, Atim, dlsb. Diskusi ini membahas mengenai betapa rusak dan merusaknya Ideologi Kapitalisme. Dimana ideologi ini termasuk Demokrasi di dalamnya dikatakan cacat dari lahir.
Acara Expo rajab 1443 H ini terus berlanjut dengan acara yang berjudul 101 TAHUN TANPA KHILAFAH, AMBRUKNYA KAPITALISME, TEGAKNYA PERADABAN ISLAM yang ditayangkan pada akun Youtube Rayah TV dengan menghadirkan pembicara, Ustadz Dwi Condro, Ph.D dan Usatdz Yuana Ryan Tresna, M.Ag.(20/2)
Pada acara yang ditayangkan oleh Rayah TV tersebut.
Salah satu sesinya adalah pernyataan sikap Ulama dan Tokoh Umat. Pernyataan sikap dari Kabupaten Bandung Selatan diwakili oleh Ustadz Iman Indrakusumah, S.H. bersama Ustadz Hilal yang didampingi oleh para pemuda sekitar. Pada kesempatan itu, sebelum membacakan pernyataan sikap dari ulama dan tokoh Kabupaten Bandung, Ustadz Iman mengawalinya dengan kalimat, “ Kapitalisme pasti ambruk karena ini adalah ideologi yang menyengsarakan umat manusia.” Setelah itu, Ustadz Iman menyampaikan pernyataan sikap Ulama dan Tokoh Kabupaten Bandung Selatan. Yang intinya adalah keyakinan tegaknyanya Khilafah, penolakan IKN, menolak sekularisasi dengan kedok moderasi beragama.
Pada puncak acara Ekspo Rajab 1443 H (27/2), kembali Mesjid Al-Furqon di Desa Rancamanyar mengadakan kembali nonton bareng untuk menyaksikan acara yang diselenggarakan secara nasional, yang menghadirkan Ustadz Ismail Yusanto, Prof. Suteki dan KH. Rokhmat S Labib dari studio Jakarta. Kemudian hadir juga para pembicara dari Banjarmasin dan Makassar. Pada acara ini para pembicara semakin menegaskan rusaknya sistem Kapitalsime dan sangat bagusnya sistem dari Allah ta’ala, yakni Khilafah. Para pembicara mengajak umat untuk bersama-sama mensosialisasikan Khilafah ajaran islam sebagai solusi atas segala problematika kehidupan.[]