Mediaumat.info – Terkait resmi beroperasinya Starlink, layanan internet asal Amerika Serikat, di Indonesia sejak April tahun ini, Direktur INS Institute M. Yanuar mengingatkan bila sarana satelit telekomunikasi diserahkan pada perusahaan swasta asing maka akan ada beberapa potensi bahaya yang bisa terjadi.
“Kalau kita melihat kepada Islam, ketika sarana satelit telekomunikasi yang merupakan infrastruktur yang kritikal ini diserahkan kepada swasta asing maka di situ muncul beberapa potensi bahaya,” ungkapnya dalam Kabar Petang: Starlink Mengancam Kedaulatan Siber? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (29/5/2024).
Salah satu potensi bahayanya, menurut Yanuar, adalah minimnya kontrol dari negara. “Karena dikelola oleh swasta asing maka minim kontrol daripada negara, bahkan negara tidak bisa mampu berperan banyak untuk mengontrol satelit tersebut,” bebernya.
Kemudian juga, lanjut Yanuar, akan ada potensi disusupi oleh mata-mata asing apalagi Starlink ini basis perusahaannya dari Amerika Serikat.
“Kemudian juga ada potensi disusupi oleh mata-mata asing, apalagi Starlink ini base perusahaanya itu ada di Amerika,” imbuhnya.
Bahkan, lanjut Yanuar, keamanan data pun akan mudah tersebar luas. “Keamanan dan prevensi data pun bisa tersebar ke luar negeri,” ujarnya.
Selain itu, papar Yanuar, negara juga akan sulit melakukan filtering (penyaringan) terhadap konten-konten yang mungkin tidak seharusnya, berbahaya bagi masyarakat.
“Kemudian negara juga sulit melakukan filtering terhadap konten-konten yang mungkin tidak seharusnya, berbahaya bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan akan dampak lingkungan.
“Dampak lingkungan dan antariksa, dampaknya ke luar angkasa langit dan bumi. Apakah nanti akan banyak sampah? Apakah nanti akan bertabrakan degan satelit yang lain? Atau, puing-puingnya bisa mengenai manusia atau benda-benda yang ada di bumi? Nah, itulah yang menjadi beberapa potensi yang kemudian perlu dijawab dan ditanyakan apakah potensi ini ada atau tidak?” pungkasnya. [] Teti Rostika
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat