Solusi Kemerdekaan Palestina dengan Sisa Batas Wilayah 15 Persen adalah Solusi yang Tidak Benar

Mediaumat.id – Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi Surabaya Bela Palestina: Selamatkan Palestina dengan Jihad dan Khilafah Ustadz Muhammad Khoiruddin dalam sambutannya menjelaskan, solusi kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara dengan sisa batas wilayah yang sekarang hanya 15 persen dari total wilayah Palestina yang sebenarnya adalah solusi yang tidak benar.

“Solusi kemerdekaan Palestina dengan batas wilayah yang sekarang hanya 15 persen dari total wilayah Palestina, maka itu bukan solusi yang benar,” ujarnya, Jumat (24/10/2023) di depan Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur.

Khoiruddin mengungkapkan, tawaran kemerdekaan Palestina dan pembagian wilayah dengan entitas penjajah Yahudi berdasarkan solusi dua negara (two state solution) adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan kewarasan berpikir.

“Bayangkan! Jika Panjenengan memiliki harta, rumah dan tanah, kemudian ada perampok datang, kemudian ada tetangga lain menawarkan agar harta, rumah dan tanah itu dibagi dengan perampok. Maka itu solusi yang gila!” ucapnya.

Ia pun menjelaskan, masalah Palestina itu berawal dari deklarasi Balfour (2 November 1917). Maka di situ ada perjanjian yang mengikat Inggris agar mendukung berdirinya negara entitas Yahudi.

“Maka, bila sebelum tahun 1923 wilayah Palestina dikuasai 96 persen oleh umat Islam Palestina, maka sejak tahun 1923 kemudian Yahudi bermigrasi dari berbagai penjuru ke wilayah Palestina dan terus bertambah,” jelasnya.

Khoiruddin lanjut mengisahkan, meski demikian, hingga tahun 1946, 96 persen wilayah itu masih dikuasai Palestina. Kemudian di tahun 1947 sudah berubah 55 persen, wilayahnya dikuasai oleh entitas Yahudi dan 45 persen Palestina.

“Dan itu berlanjut, tahun 1948 hingga hari ini wilayahnya terus berkurang,” sesalnya.

Dan terakhir hingga hari ini, ia mengemukakan, wilayah Palestina hanya tersisa 15 persen, sementara entitas Yahudi menguasai 85 persen.

Ini artinya, kata Khoiruddin, bahwa Yahudi itu adalah bangsa perampok. Karena itu solusinya haruslah solusi yang benar.

Solusi yang Benar

Khoiruddin kemudian menyatakan bahwa solusi yang benar atas tanah Palestina adalah dengan cara mengusir entitas Yahudi hingga tiada di bumi Palestina.

“Dan untuk mengusirnya, tentu solusinya adalah dengan jihad dan khilafah, ucapnya diiringi takbir.

Ia menerangkan, jihad yang dimaksud adalah jihad yang diproklamirkan oleh seorang khalifah (pemimpin institusi khilafah).

“Yang dengan itu mengumandangkan jihad. Dan umat Islam dari berbagai penjuru dunia akan datang dari melalui darat, laut dan udara. Dan dengan itu Yahudi akan terusir dari Palestina,” terangnya.

Khoiruddin mengatakan, persoalan selanjutnya adalah bagaimana khilafah itu tegak. Maka, metode untuk menegakan khilafah yang benar adalah dengan dakwah, agar semua komponen umat itu paham.

“Ulamanya paham, intelektualnya paham pengusaha paham, Bapak TNI dan Polri juga paham bahwa itu solusi satu-satunya atas masalah yang dihadapi oleh umat Islam saat ini. Dan untuk itu kita harus berjuang terus sampai kita menghadap Allah SWT,” tutupnya mengakhiri.

Aksi yang diiringi dengan kibaran bendera tauhid al-liwa (bendera putih) dan ar-rayah (panji hitam) sebagai simbol persatuan umat Islam tersebut, juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD).[] Muhar

Share artikel ini: