SKB Larangan Jilbab di Tengah Krisis Moral Remaja, Pengamat: Ini Kontraproduktif

 SKB Larangan Jilbab di Tengah Krisis Moral Remaja, Pengamat: Ini Kontraproduktif

Mediaumat.news  – Menanggapi Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud Nadiem Makarim, Mendagri Tito Karnavian dan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang mewajibkan pemerintah daerah serta kepala sekolah mencabut aturan yang mewajibkan atau melarang penggunaan seragam dengan kekhususan agama (jilbab), Pengamat Sosial Politik Iwan Januar menilai SKB ini kontraproduktif.

“Di tengah krisis moral remaja dan pelajar di tanah air, SKB itu jadi kontraproduktif,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Kamis (04/02/2021).

Menurutnya, pemerintah yakni Kemendikbud dan Kemenag tidak paham persoalan yang tengah dihadapi dunia pendidikan. “Mestinya jilbab tidak lagi dipersoalkan, terutama untuk para Muslimah, justru harus dikuatkan. Kalau untuk yang non Muslim bolehlah itu jadi pilihan,” ujarnya.

Ia mengatakan berjilbab adalah kewajiban setiap Muslimah termasuk para pelajar. “Semestinya SKB itu tidak berisi pelonggaran, harusnya menguatkan kewajiban menutup aurat,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia menyayangkan mengapa Kementerian Agama yang notabene dijabat Muslim justru ikut menyetujuinya. “Alasan demi moderasi beragama dan kebhinnekaan itu mengada-ada dan justru menabrak rambu agama,” tandasnya.

Ia menilai sebutan moderasi beragama itu tidak jelas dan batil. “Dalam Islam tidak dikenal kaidah moderasi beragama, setengah-setengah dalam ketaatan dan setengah dalam kemungkaran,” ungkapnya.

Hal ini mengindikasikan bahwa sekulerisme dan liberalisasi agama itu sudah menjadi spirit dunia pendidikan termasuk di Kementerian Agama. “Ya jelas, itu mengarah ke sekulerisme. Agama dikebiri di sekolah-sekolah. Arahannya adalah deradikalisasi agama (Islam). Dulu dimunculkan opini rohis sarang teroris, sampai kajian-kajian di sekolah akhirnya dicurigai bahkan dibubarkan, lalu Kementerian Agama juga yang mengalihkan materi pelajaran jihad dan khilafah di buku-buku madrasah,” bebernya.

Menurutya, sekularisme dan deradikalisme itu sejalan. “Jadi, sekulerisme dan deradikalisasi itu sejalan. Spiritnya adalah Islamofobia,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *