Skandal Gereja Portugis Bukanlah Satu-Satunya!
Sebuah komisi penyelidikan pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota Gereja Katolik Portugis mengungkapkan dalam laporan akhirnya pada hari Senin (13/2) bahwa setidaknya 4.815 anak telah dilecehkan secara seksual selama 70 tahun terakhir.
Selama presentasi laporan akhir di Lisbon, ketua panitia, seorang dokter spesialis pengobatan psikiatri anak, Pedro Strecht, mengatakan bahwa panitia telah mendengarkan lebih dari 500 kesaksian dan pernyataan selama sekitar satu tahun. Kesaksian ini memungkinkan komite “menjangkau jaringan korban yang jauh lebih besar yang mencakup tidak kurang dari 4.815 korban” (aljazeera.net, 13/2/2023).
*** *** ***
Ini adalah salah satu duri dari sistem kapitalis sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan, serta menjadikan akal pikiran manusia yang tidak sempurna dan terbatas sebagai pembuat undang-undang yang jauh menyimpang dari hukum Allah SWT, dan membiarkan gereja berjalan sesuai dengan hukumnya yang bertentangan dengan hukum Allah SWT, serta bertentangan kodrat manusia, dimana mereka melarang pernikahan yang merupakan kodrat yang Allah SWT ciptakan dalam diri manusia, ketika mereka melarangnya pada anggota gereja, maka inilah akibatnya!
Gereja Portugis bukanlah satu-satunya dalam hal ini, karena banyak gereja telah melaporkan skandal seksualitas dan homoseksualitas anggotanya.
Dalam konteks ini, kami menyebutkan sebagian dari perdebatan Imam Abu Bakar al-Baqillani dengan ulama Kristen di hadapan Raja Roma di Konstantinopel pada tahun 371 H, sebagaimana disebutkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam kitabnya “Tarīkh Baghdad”, disebutkan: Al-Baqillani masuk, lalu menyapa mereka, dan dia tidak mengucapkan salam kepada mereka, kemudian dia menoleh ke biarawan yang lebih tua dan berkata kepadanya: “Bagaimana kabar Anda, istri dan anak-anak?” Raja Romawi marah dan berkata: “Apakah Anda tidak tahu bahwa para biarawan kami tidak menikah apalagi punya anak?” Abu Bakar berkata: “Allahu Akbar! Anda menjauhkan para biarawan Anda dari pernikahan dan melahirkan anak, sementara Anda menuduh Tuhan Anda, bahwa dia menikahi Maria dan melahirkan Yesus?!”
Saya berharap masyarakat tahu dan sadar bahwa akal pikiran mereka yang terbatas dan tidak sempurna ini tidak akan pernah mampu membuat sistem kehidupan yang benar yang membuat orang bahagia, dan satu-satunya yang mampu melakukan itu hanya Islam, karena itu adalah agama Allah yang terakhir, dan membenarkan agama-agama yang mendahuluinya. Kami memohon kepada Allah SWT untuk mengokohkannya di bumi dalam negara Khilafah kedua ‘ala minhājin nubuwah, untuk membawa manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya, dan dari penyembahan kepada manusia menuju penyembahan hanya kepada Tuhannya manusia (min ibādatil ibād ila ibādati rabbil ibād). [Khalifah Muhammad]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 15/2/2023.