Siyasah Institute: Pemerintah Ngawur dan Tidak Serius Berantas Judi Online

Mediaumat.id  – Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menyatakan rencana pemerintah mengangkat artis Wulan Guritno sebagai duta anti judi online adalah tindakan ngawur dan menunjukkan ketidakseriusan pemerintah memberantas judi online.

“Rencana pemerintah mengangkat artis Wulan Guritno sebagai duta anti judi online adalah tindakan ngawur menunjukkan ketidakseriusan pemerintah memberantas judi online,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Kamis (7/9/2023)

Iwan mengatakan, jejak rekam digital menunjukkan kalau artis Wulan Guritno ini adalah endorser salah satu judi online. Wulan Guritno mengeruk uang dari perusahaan judi online yang jelas sudah menyengsarakan sebagian masyarakat Indonesia.

“Maka sebuah kecerobohan atau mungkin kepandiran mengangkat ia sebagai duta anti judi online,” ucapnya.

Menurut Iwan, publik melihat, apabila warga biasa yang meng-endorse judi online di medsos langsung dicokok dan jadi pesakitan. Sementara artis-artis macam Wulan Guritno malah diberi keistimewaan. Hal ini menunjukan tanda ketimpangan hukum.

Ia membeberkan, ketidakseriusan eksekutif juga mungkin legislatif kelihatan dari pernyataan Menkominfo bahwa ada wacana untuk memungut pajak dari permainan judi online. Artinya pemerintah bukan saja menyerah melindungi rakyatnya, tapi juga ingin mengambil cuan di atas derita rakyat.

Iwan mempertanyakan, apakah pemerintah menutup mata kalau Indonesia menempati peringkat pertama keterlibatan rakyatnya dalam permainan judi online? Nilai transaksi judi online di Indonesia menurut PPATK sudah tembus 200 triliun.

Iwan mengingatkan, sudah banyak warga kecanduan, terjerat utang karena judi online, rusak keluarganya, dipecat dari pekerjaan, kampus, atau melakukan kejahatan akibat judi online, kok malah ada wacana memungut pajak dari judi online, jelas ini merupakan otak kapitalis. Apa pun boleh asal jadi uang.

Iwan menegaskan, judi online jelas haram dan menyengsarakan. Oleh karena itu seharusnya diberantas, bandarnya disanksi berat, begitu pula mereka yang meng-endorse-nya, dan para pemainnya.

“Karenanya jangan harap judi online bisa diberantas tuntas dalam sistem sekarang. Cuma dengan syariat Islam perjudian bisa dihapus dan masyarakat bisa dilindungi,” pungkas Iwan.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: